TRIBUNHEALTH.COM - Pandemi membuat semua kegiatan atau aktivitas sehari-hari berubah tidak seperti biasanya.
Larangan berkumpul dan keluar rumah jika tidak berkepentingan bertujuan untuk menjaga diri dan keluarga dari resiko tertularnya virus.
Berbeda dengan pasien yang mengidap kanker, mereka harus menjalani pengobatan meskipun pandemi.
Pengidap kanker paru sama dengan kanker yang lain, pertumbuhan sel sangat cepat.
Jika menunda pengobatan, maka yang dari stadium awal bisa menjadi semakin parah hingga stadium lanjut.
Baca juga: Bagaimana Pengobatan Kista Rahang, Dok?
Apabila tidak mendapatkan penanganan dengan cepat, maka penanganannya bisa sempurna menjadi tidak sempurna.
Pengobatan yang harusnya lebih cepat menjadi lambat.
Oleh karena itu, jika terkena kanker paru ataupun kanker yang lain tidak boleh menunda pengobatan.
Ditengah pandemi ini konsultasi dokter bisa dilakukan dengan konsultasi via online melalui WhatsApp, SMS, telfon dan bisa melalui aplikasi yang disediakan.
Membuat appoinment yang cepat dan tepat, jadi pasien datang tepat waktu, ditangani tepat waktu dan pulang tepat waktunya.
Baca juga: Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Jelaskan Beberapa Faktor Penyebab Penyakit Kulit
Sehingga tidak berkerumun di rumah sakit, dan mengurangi kontak fisik dengan penderita yang lain kemungkinan terpapar covid-19 lebih sedikit.
Alur-alur di rumah sakit sudah ditentukan, mulai dari antrian didepan terdapat line jaga jarak, saat memasuki rumah sakit harus cek suhu, wajib cuci tangan, menggunakan handsanitizer.
Selain itu duduk yang diberi jarak sesuai aturan, pasien diupayakan tidak lama dirumah sakit dan segera mendapatkan konsultasi dari dokter.
Yang paling penting pasien bisa konsultasi dengan dokter melalui video call, atau sehingga tidak perlu datang langsung ke dokter dan obat akan dikirim ke alamat rumah.
Pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, sudah mendapat diagnosa yang baik.
Baca juga: Dokter Militer Jelaskan Syarat Jadi Anggota TNI, Harus Terhindar dari Sariawan dan Bau Mulut
Tetapi hal tersebut hanya untuk pasien-pasien tertentu, jika memerlukan rontgent harus datang ke rumah sakit.
Kalau hanya periksa darah, sudah ddisiapkan homecare yang akan mengambil sample darah ke rumah dan memeriksa hasilnya melalui aplikasi.
Untuk diagnosa kanker paru, pertama-tama harus diperiksa keluhannya.
Seperti sering batuk, terasa sesak, jika diagnosa kemudisn dilakukan pemeriksaan dan menunjukkan ciri-ciri fisik yang berbeda diparu-paru maka akan dilakukan CT scan atau thorax foto.
Juka dilihat ada masa, maka akan dipasang kontraks dengan menyuntikkan ke tubuh, sehingga akan nampak pembuluh darah yang berlebihan menuju ke benjolan yang ada diparu.
Baca juga: Dokter Jelaskan Gejala dan Makanan yang Menjadi Penyebab Terjadinya Alergi
Sehingga bisa didiagnosa bahwa ada kanker paru.
Untuk diagnosa pasti akan dilakukan jika terdapat cairan pada paru-paru.
Ini diambil dari channel YouTube Kompas.com, bersama dengan Dr. Lyli Mutiara, MHA, MKT, Sabtu (24/10/2020).
(TribunHealt.com/Putri Pramesti Anggraini)