TRIBUNHEALTH.COM - Hemofilia adalah penyakit kelainan langka yang ada pada darah.
Dimana darah tidak dapat menggumpal dan membeku secara normal.
Hemofilia disebabkan oleh mutasi genetik yang menyebabkan darah kekurangan protein untuk membentuk faktor pembekuan.
Umumnya saat seseorang mengalami luka dan mengeluarkan darah tubuh akan mengumpulkan sel-sel darah untuk membentuk gumpalan.
Baca juga: Sudah Tahukah Anda Bagaimana Konsep Scaling Pada Gigi? Jangan Takut, Begini Konsepnya
Baca juga: Tahukah Anda Jika Merokok Dapat Mempengaruhi Kesehatan Gigi dan Gusi? Simak Penjelasan Berikut
Agar darah dapat menghentikan pendarahan.
Namun pendarahan pada penderita hemofilia menjadi sulit berhenti.
Atau dapat berlangsung lebih lama.
Lantas, apa saja gejala hemofilia?
1. Pendarahan pada luka, gusi, serta mimisan yang sulit berhenti
2. Ditemukannya darah pada urine dan feses
3. Mudah mengalami memar
4. Pendarahan pada sendi yang diikuti dengan nyeri dan bengkak pada sendi siku dan lutut
Hemolia termasuk kedalam penyakit yang layak untuk diwaspadai.
Pasalnya, ada banyak komplikasi yang dapat ditimbulkan jika terjangkit penyakit ini.
Apabila pendarahan terus terjadi, hemofilia dapat menyebabkan syok hipovolemik.
Baca juga: Kenaga Gigi Saya Sering Ngilu Saat Mengunyah Makanan, Dok?
Baca juga: Dok, Kenapa Pasien yang Menjalani Kemoterapi Rambutnya Menjadi Rontok?
Syok hipovolemik merupakan kegagalan fungsi organ akibat kehilangan darah dalam jumlah yang banyak.
Selain itu, ada beberapa komplikasi lain yang dapat terjadi.
Yakni pendarahan di otot, sendi, saluran cerna, dan organ lainnya.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Novie Amelia Chozie menjelaskan jika hemofilia adalah suatu kelainan perdarahan.
Terjadi karena kekurangan faktor-faktor pembekuan darah.
Baca tanpa iklan