Menggertakkan Gigi Saat Tidur Berbahayakah Untuk Kesehatan Gigi dan Gusi?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi bruxism

Maka pasien bisa mengalami kondisi sensitive dentint. Rasa ngilu pada giginya.

Hal itu bisa memicu kejadian kelainan jaringan periodontal atau jaringan pendukung gigi.

Termasuk kaus gigi nyeri berkepanjangan ketik gangguannya sudah mencapai area yang melibatkan pulpa gigi.

Temporomandibular joint adalah persendian yang menghubungkan rahang atas dan rahang bawah pada area tersebut, bisa mengalami gangguan atau bisa disebut temporomandibular joint disorder.

Bruxism memiliki pengaruh tidak ideal pada jaringan gigi, jaringan pendukung gigi, pada persendian temporomandibular joint, termasuk pada kondisi keluhan nyeri pada kepala.

Penyebab bruxism:

- Emosi (stress, kemarahan, kecemasan, frustasi)

- Gangguan tidur

- Medikasi (efek samping obat tertentu)

- Gaya hidup

- Masalah pada rahang

Komplikasi yang bisa terjadi akibat bruxism seperti berikut:

- Kerusakan pada gigi atau dagu

- Sakit kepala

- Rasa sakit pada wajah

- Kelainan di otot temporomandibular, otot yang terletak di depan telinga, yang mungkin terkadang berbunyi saat membuka dan menutup mulut.

Baca juga: Mengenali Gejala Peradangan Sendi Osteoarthritis

Biasanya bruxism tidak memerlukan perawatan medis

Bad habit broxism bisa berimbas tidak ideal bagi kesehatan kita.

Namun dalam beberapa kasus yang berat, diperlukan perawatan yang meliputi perawatan gigi, terapi, maupun konseling, dan obat-obatan.

Jika bruxism disebabkan oleh kondisi psikologis seperti stres, cemas, marah dan frustrasi, maka berkonsultasilah dengan psikolog, psikiater, atau ahli kesehatan mental lainnya untuk mencari cara mengurangi gangguan psikologis tersebut.

Ini disampaikan di channel YouTube Tribunnews.com dalam acara Sapa Dokter, Bersama drg. R. Ngt. Anastasia Ririen. Jumat (5/3/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)