TRIBUNHEALTH.COM - dr Tan Shot Yen menjelaskan berbagai hal yang perlu rajin di cek ketika lansia memutuskan untuk tetap berpuasa.
Terkait hal ini, dokter ahli gizi komunitas itu menekankan pentingnya tetap berkonsultasi dengan dokter.
"Jadi alangkah baiknya, di awal puasa kita konsultasi sama dokter."
"Karena dari situ kan akan diambil gula darahnya," paparnya dalam Program Malam Minggu Sehat Tribunnews yang tayang live pada 17 April 2021.
Jika memiliki alat sendiri, pengecekan gula darah bisa dilakukan secara mandiri.
Baca juga: Asupan Makanan dan Persiapan Puasa yang Sehat Bagi Penyandang Diabetes
Baca juga: Penyebab Perut Buncit saat Berpuasa, Apakah Salah Mengonsumsi Makanan?
Selama berpuasa, dr Tan mengatakan pengecekan gula darah dilakukan sekitar pukul 16.00.
Pasalnya, jeda terakhir makan adalah sekitar pukul 04.00.
Dua jam setelah berbuka, gula darah juga perlu dicek.
Tensi darah
Hal yang sama juga berlaku untuk penderita hipertensi.
"Jadi anda selesai sahur belum ngapa-ngapain, coba cek tensinya berapa," kata dr Tan.
Baca juga: Dok Apakah Ada Hubungannya Darah Rendah dengan Asam Lambung?
Baca juga: Penyebab Perut Buncit saat Berpuasa, Apakah Salah Mengonsumsi Makanan?
"Lalu ketika zuhur coba cek tensinya berapa lagi."
Ketika tensi dalam keadaan stabil maka tak masalah tetap berpuasa.
Bahkan dr Tan menyebut puasa itu tetap bagus bagi lansia.
"Tetapi kalau awalnya tensinya bagus lalu puasa tensinya acakadul, di pertengahan puasa ini harus kunjungi dokter."
"Ini penting," tandasnya.
Hal itu perlu demi mengetahui obat yang tepat, dan kapan harus diminum.
"Atau barang kali sementara tidak berpuasa terlebih dulu. Karena barang kali obatnya perlu diminum siang hari.
Berat badan
Baca juga: dr Tan Shot Yen Jelaskan Masalah Kesehatan yang Harus Diperhatikan ketika Lansia Tetap Berpuasa
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Penderita Diabetes Aman Menjalankan Ibadah Puasa?
Berikutnya, yang perlu dicek adalah berat badan.