Baca tanpa iklan
TRIBUNHEALTH.COM - Wanita hamil dan menyusui perlu memperhatikan beberapa hal saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Bahkan beberapa ibu hamil dan menyusui masih was-was saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Ada yang menganggap berpuasa dikhawatirkan mengganggu kesehatan janin dikandungan hingga menyebabkan asi berkurang.
Dari segi agama, ibu hamil dan menyusui mendapatkan keringanan dalam hal berpuasa, seperti diungkapkan oleh Ustaz Syarif Ja'far Baraja.
Baca juga: Berapakah Normal Kandungan Vitamin D3 untuk Tubuh? Simak Penjelasan Dokter Berikut
"Untuk perempuan yang hamil dan menyusui itu ada dua kondisi, ketika ada masalah atau ditakutkan ada masalah itu diperbolehkan untuk tidak berpuasa."
"Tapi ketika tidak ada masalah memang harus berpuasa," ujar ustaz Syarif Ja'far Baraja melalui video YouTube Tribunnews, Malam Minggu Sehat edisi 10 April 2021.
Wanita hamil dan menyusui yang meninggalkan puasa ramadhan terhitung sebagai hutang puasa.
Wanita yang meninggalan puasa ramadhan disebutkan meski mengganti puasa ataupun membayar fidyah.
Mereka yang memilih untuk membayar fidyah yakni mengganti satu hari puasa dengan memberikan satu kali makan bagi orang miskin.
"Tetap terhitung sebagai hutang puasa dan harus dibayar," lanjut ustaz Syarif Ja'far Baraja.
Sebelum melaksanakan puasa, ibu hamil dan menyusui meski mengetahui kondisi dirinya sendiri dan dirasa mampu menjalankan ibadah puasa.
Baca juga: Pencegahan Stunting Dimulai dari Masa Kehamilan, Perbanyak Konsumsi Makanan Berprotein
Agar ibu hamil dan menyusui tetap aman berpuasa hendaknya memperhatikan beberapa hal.
Dimulai dengan menentukan jenis makanan untuk sahur dan berbuka puasa.
Seperti:
- Mengandung zat besi
- Banyak mengkonsumsi buah dan sayur
- Diimbangi dengan protein hewani
Baca juga: Mengalami Sakit Perut? Ini Jenis Makanan yang Harus Dihindari
Baca juga: Apakah Daun Binahong Bisa Menyembuhkan Penyakit Jantung Dok ?