Mengenal Penyakit Jantung Bawaan Beserta Penyebabnya, Bisa Diderita Bayi Baru Lahir

Penulis: Ekarista Rahmawati
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi bayi. Mengenal Penyakit Jantung Bawaan Beserta Penyebabnya, Bisa Diderita Bayi Baru Lahir

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyakit yang banyak diderita bayi yang baru lahir.

Bahkan penyakit jantung bawaan ini, di derita oleh 8 bayi dari 1000 kelahiran hidup.

Lalu apa itu penyakit jantung bawaan?

Penyakit jantung bawaan atau PJB, merupakan istilah dalam kedokteran, yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam penyakit jantung.

Penyakit jantung bawaan biasanya berkembang diawali pada saat kelahiran, dan banyak disebabkan oleh kelainan struktur kadiovaskular.

Baca juga: Yuk, Kenali Gejala dan Penyebab Kardiomegali atau Jantung Bengkak

Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, dr. Syarif Rohimi menjelaskan ada dua jenis PJB.

"Terjadi pada saat proses pembentukan jantung di dalam perut ibu, jadi tiga bulan pertama terjadi kelainan organ," kata dr. Syarif Rohimi di acara Ayo Sehat yang tayang di Kompas TV,  06 April 2021.

"Penyebabnya bisa dari kelainan ibu maupun kelainan bayi pada fetus (janin)," lanjutnya.

dr. Syarif Rohimi juga menjelaskan bahwa ada tiga fase diagnosis yang bisa dilakukan untuk mengetahui bahwa anak menderita penyakit jantung bawaan.

"Diagnosisnya bisa pada tiga fase yakni saat dalam kandungan, saat dilahirkan, kemudian fase pertumbuhan anak," kata

dr. Syarif Rohimi juga mengungkapkan bahwa mendeteksi kelainan jantung pada janin bisa dilakukan saat usia kandungan 20 minggu ke atas.

Ilustrasi jantung (batam.tribunnews.com)

Baca juga: Tips dr. Kana Kurniati Elka SP.JP Dalam Menjaga Kesehatan Jantung Agar Berfungsi Normal

Penyebab Penyakit Jantung Bawaan

Beberapa penyebab terjadinya kelainan kardiovaskular sejak lahir, di antaranya adalah perubahan genetik, kelainan genetik atau kromosom, dan efek samping mengkonsumsi obat tertentu, selama masa kehamilan.

"Ada dua penyebab, genetik dan non genetik. Misalnya anak dengan marfan syndrome atau down syndrome yang merupakaan kelainan genetik," ungkap dr. Syarif Rohimi.

" Hampir 50-60 persen anak dengan down syndrome terdapat kelainan jantung oleh karena itu bisa didiagnosis lebih dini," jelasnya.

Perubahan genetik sebetulnya bisa disebabkan oleh radiasi atau infeksi yang bisa menyebabkan perubahan genetik.

Tak hanya itu ibu juga harus waspada saat mengonsumsi obat atau jamu tertentu.

"Konsumsi obat tertentu memang berkaitan dengan gangguan pembentukan organ jantung misalnya pada ibu yang menderita epilepsi, hati-hati saat konsumsi obat," ujar dr. Syarif Rohimi.

"Atau obat tertentu yang di luar dokter resepkan atau secara tidak sengaja ibu tidak sadar waktu hamil lalu mengonsumsi jamu atau herbal yang tidak kita ketahui," lanjutnya.

Semua hal tersebut bisa berdampak pada pembentukan jantung bayi saat di dalam perut ibu.

(TribunHealth.com/Ekarista)

Simak penjelasan dr. Syarif Rohimi selengkapnya dari video ini:

Berita lain tentang kesehatan jantung ada di sini.