"Kalau dingin sekali normal ngilu," katanya.
Lalu bagaimana gigi bisa menjadi sensitif?
Menjawab hal tersebut, drg Sri Pamungkas menjelaskan anatomi gigi.
Dia menerangkan, syaraf yang ada dalam gigi dihubungkan dengan area di luar gigi oleh tubuli dentin.
Ketika tubuli dentin terbuka, maka rangsangan dari luar langsung diteruskan ke syaraf.
Baca juga: Profil Ummi Kalsum, Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi RSUD Sayang Rakyat Sulawesi Selatan
Baca juga: Berikut Ini Ruang Lingkup Dokter Gigi Spesialis Periodonsia, Bisa Ambil Tindakan Bedah dan Nonbedah
"Itu yang menyebabkan dia menjadi sensitif."
Mekanisme serupa juga terjadi pada gigi yang sensitif karena berlubang.
"Hanya saja, pada gigi berlubang tubuli dentinnya itu terbuka karena lubangnya."
"Kalau lubangnya sudah terlalu dalam, tubuli dentin terbuka, maka gigi menjadi sensitif," jelasnya.
Sementara yang bukan karena gigi berlubang, rata-rata ngilunya terletak di leher gigi.
"Karena di leher gigi itu bisa jadi tubulus dentinnya terbuka karena kita menyikat gigi terlalu kencang."
"Atau gusinya terlalu turun. Kalau gusinya udah turun, ada area yang bisa menyebabkan tubulus dentin terbuka, akhirnya menjadi sensitif."
Dalam masyarakat, gigi dianggap sensitif apabila merasakan ngilu ketika ada rangsangan tertentu.
Padahal, kondisi gigi tidak berlubang dan tidak memiliki masalah apa pun.
Nyatanya, dalam medis gigi sensitif dipahami berbeda.
drg Sri Pamungkas mengatakan, kalaupun ada lubang, dan merasakan ngilu ketika ada rangsangan wajar, maka itu juga termasuk gigi sensitif juga.
Hanya saja, perbedaan penyebab nantinya akan diatasi dengan terapi yang berbeda pula.
Kemudian, drg Sri Pamungkas menjelaskan lebih lanjut soal penyebab gigi sensitif.
Pertama adalah kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras.
Tindakan tersebut ternyata bisa berdampak buruk, yakni terbukanya tubuli dentin.
Kedua, gigi sensitif bisa terjadi akibat gusi yang turun.
Termasuk setelah dilakukan pembersihan karang gigi.
Pasalnya gigi yang terbiasa tertutup karang, kini menjadi terbuka.
Hal itu membuat gigi menjadi lebih peka terhadap rangsangan luar.
Selain itu, gigi sensitif bisa terjadi akibat berbagai tindakan medis, mulai dari bleaching hingga kemoterapi.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)