TRIBUNHEALTH.COM - Sudah tidak asing kita mendengar tentang anemia.
Anemia merupakan gangguan darah yang ditandai dengan jumlah sel darah merah yang rendah atau sel darah putih tidak berfungsi dengan baik.
Kandungan dari sel darah merah seperti protein ber zat besi yang disebut hemoglobin.
Hemoglobin ini berfungsi mengikat dan menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
Melansir SiloamHospitals.com, pada kondisi anemia, jumlah sel darah merah dan hemoglobin berkurang, sehingga oksigen tidak tersuplai dengan baik dan penderita mengeluh lemas dan pucat.
Normalnya, pada orang dewasa yang menderita anemia apabila kadar hemoglobin darah di bawa 14 gram/dL pada laki-laki, dan 12 gram/dL untuk wanita.

Jenis Anemia
Perlu kita ketahui jika anemia terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan dari penyebabnya, yaitu:
1. Thalassemia
Thalassemia merupakan kondisi bawaan dari lahir, dimana produksi hemoglobin terganggu akibat mutasi pada DNA yang berfungsi memproduksi hemoglobin.
2. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit merupakan kelainan darah bawaan atau diturunkan dari lahir. Dimana terjadi kelainan hemoglobin yang membuat sel darah merah tidak normal dan berbentuk seperti bulan sabit, menjadi tidak fleksibel serta mudha lengket.
3. Anemia Akibat Masalah Kesehatan Kronis
Beberapa masalah kesehatan yang bersifat kronis juga bisa mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah dan menyebabkan anemia.
Masalah kesehatan tersebut seperti kanker, HIV/AIDS, penyakit ginjal, dan lain-lain.
Baca juga: 5 Tips Memilih Pelembab yang Tepat untuk Kulit Berminyak, Berikut Diantaranya
4. Anemia Hemolitik
Anemia Hemolitik dialami seseorang jika sel darah merah mengalami kehancuran lebih cepat daripada proses pembentukannya.
Kondisi ini bisa dialami karena riwayat orangtua atau masalah kesehatan seperti kanker darah, infeksi bakteri atau virus, efek samping obat-obatan atau autoimun.
5. Anemia Aplastik
Anemia Aplastik merupakan jenis anemia yang terjadi akibat adanya kerusakan pada sumsum tulang yang menyebabkan tubuh tidak mampu menghasilkan sel darah merah secara optimal.
Kondisi ini bisa dipicu karena paparan zat kimia beracun, infeksi, penyakit autoimun atau efek samping obat antibiotik.
6. Anemia Akibat Pendarahan
Anemia akibat pendarahan sebenarnya cukup umum terjadi dan penyebabnya bisa dikarenakan wasir, menstruasi, cedera, peradangan pada lambung, efek samping obat atau kanker usus.
7. Anemia pada Masa Kehamilan
kebutuhan hemoglobin ketika hamil akan meningkat, sehingga dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin seperti asam folat, zat besi dan vitamin B12.
Jika kebutuhan nutrisi tersebut tidak terpenuhi maka bisa terjadi anemia yang dapat berpengaruh buruk pada ibu hamil maupun janin.
Baca juga: Tatalaksana Jerawat Sesuai dengan Tingkat Keparahannya, Ini Kata dr. Nila
8. Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi
Zat besi memiliki peran penting untuk memproduksi hemoglobin dan sel darah merah pada tubuh. Ketika tubuh kekurangan hemoglobin, mala berbagai kelihan dan gangguan bisa terjadi.
Penyebab Anemia
- Adanya masalah pada sistem kekebalan tubuh
- Faktor genetik
Jika orangtua memiliki riwayat anemia dan penyakit kelainan darah lain
- Memiliki riwayat masalah kesehatan kronis
- Memiliki masalah kesehatan yang berhubungan dngan sumsum tulang belakang
- Dalam masa kehamilan
- Kekurangan vitamin dan mineral
Gejala Anemia
Gejala dari anemia cukup bervariasi tergantung dari penyebabnya. Secara umum tanda-tanda mengalami anemia adalah sebagai berikut:
- Sakit kepala dan pusing
- Mudah lelah dan lemas
- Napas pendek
- Nyeri dada
- Kaki dan tangan dingin
- Kulit terlihat pucat
- Detak jantung tidak teratur
- Lebih sering atau cepat mengantuk
- Sembelit
- Kuku rapuh
- Lidah terasa sakit
Baca juga: Ketahui Berat Badan yang Dikategorikan Obesitas pada Anak-anak dan Orang Dewasa
Cara Mencegah Anemia
Anemia terjadi karena rendahnya jumlah sel daah merah akibat kekurangan zat besi, asam folat atau vitamin B12.
Untuk mencegah anemia, Anda bisa mengoptimaklkan konsumsi makanan-makanan yang mengandung nutrisi.
Selain itu, ada beberapa cara mencegah anemia sebagai berikut:
- Memastika kebutuhan vitamin C pada tubuh terpenuhi agar penyerapan zat besi bisa berjalan maksimal.
konsumsi makana atau suplemen yang mengandung kalsium.
- Kurangi konsumsi minuman berkafein.
(TribunHealth.com/PP)