TRIBUNHEALTH.COM - Konsentrasi adalah aspek yang sangat penting dimiliki oleh seorang anak.
Dengan adanya konsentrasi, maka bisa membuat anak belajar lebih mudah dalam mempelajari sesuatu.
Disebutkan, bahwa kemampuan berkonsentrasi ini dipengaruhi oleh asupan gula alias glukosa.
Baca juga: Sulit Konsentrasi pada Anak, Tanda Alami Gangguan Belajar? Ini Kata Psikolog, Rina Jayanti, M.Psi
Jika asupan gula berkurang, maka bisa membuat anak sulit berkonsentrasi. Kira-kira apa alasannya?
Berikut simak penjelasan Psikolog, Rina Jayanti, M.Psi.
Rina adalah seorang psikolog klinis yang berpraktek di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dan klinik Anak Cerdas Ceria.

Selain bekerja di rumah sakit dan klinik. ia juga memiliki sejumlah aktivitas lain yang berkaitan dengan profesinya. Di antaranya:
- Staf pengajar ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
- Kontributor Buku Psikologis Medis
Baca juga: Profil Rina Jayanti, M.Psi. yang Merupakan Psikolog Klinis RS PKU Muhammadiyah Surakarta
- Kontributor Buku Penatalaksanaan Gangguan Psikologis
- Member of AHKI (Asosiasi Hypnoterapis Klinis Indonesia)
- Member of IPK (Ikatan Psikolog Klinis).

Dirinya memiliki pengalaman menjadi seorang Hipnoterapis klinis (bersertifikat AWGI), praktisi NLP (bersertifikat Richard Bandler), dan Terapi perilaku (bersertifikat NBP Learning Center Bandung).
Tanya:
Apakah kekurangan glukosa bisa membuat anak menjadi kurang konsentrasi lalu mengalami kesulitan belajar?
Baca juga: Kesulitan Belajar Bisa Jadi Tanda Disabilitas Intelektual, Psikolog Jelaskan Prosedur Pemeriksaannya
Numa, Solo.
Rina Jayanti, M.Psi. Psikolog, CHt®️ Menjawab:️
Jadi glukosa itu adalah suatu zat yang berperan sangat penting terhadap energi tubuh.
Sehingga diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Namun jika anak kekurangan glukosa, pasti akan berpengaruh terhadap daya konsentrasinya.
Karena organ tubuh yang paling banyak membutuhkan asupan zat gula adalah otak.
Jadi ibaratnya, kalau lapar maka menjadi tidak konsentrasi, badan lemas bahkan pandangan mata tidak bisa fokus. Hal ini terjadi secara umum.
Baca juga: Sebelum Ajar Calistung pada Anak, Psikolog Imbau Orang Tua Pahami Kemampuan Anak Terlebih Dahulu
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)