Breaking News:

dr. Andreas Sebut Manajemen dan Proses Penyembuhan Luka Sesuai SOP Terbaru Penting untuk Diketahui

Prosedur dan manajemen perawatan luka berlaku tidak hanya pada tindakan operasi saja, tetapi pada semua luka yang ada di dalam tubuh.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
fame.grid.id
ilustrasi manajemen perawatan luka operasi 

TRIBUNHEALTH.COM - Kulit merupakan organ yang paling besar dan berat badan orang dewasa 15 persen ada di dalam  kulit.

Fungsi vital  dari kulit adalah untuk regulasi suhu atau mengatur suhu, karena banyak pembuluh darah perifer dikulit, demikian juga untuk proteksi.

 Proteksi ini juga bermacam-maccam, mulai dari UV protection ataupun proteksi dari bakteri dengan cara kulit mengeluarkan keringat yang menimbulkan pH asam dan menghambat pertumbuhan bakteri.

Pada epidermis mengandung 9 persen keratin yang memiliki protein struktur yang sangat kuat.

Keratin sebagai barrier protektif fisik, demikian juga mengandung lemak subkutan utnuk menghangatkan tubuh.

Selain itu pada kulit kita terdapat banyak persarafan, saluran pembuangan keringat, dan tempat pembentukan vitamin.

ilustrasi manajemen perawatan luka operasi
ilustrasi manajemen perawatan luka operasi (fame.grid.id)

Baca juga: dr. Corona Rintawan: Jika Mengalami Luka Sebaiknya Jangan Diotak-atik, Ini Alasannya

Ketika berjemur di pagi hari, dikatakan baik untuk sintesis vitamin D.

Hubungannya ialah dengan kulit yang moist atau lembab akan menghasilkan penyembuhan luka yang cepat.

Demikian juga dipengaruhi oleh faktor kedalaman luka.

dr. Andreas mengatakan bahwa luka tidak hanya luka operasi, tetapi semua luka yang dialami tergolong penting untuk diketahui bagaimana manajemen dan proses penyembuhannya sesuai dengan SOP yang terbaru.

2 dari 3 halaman

Luka adalah suatu kerusakan fungsi protektif dari kulit.

Dengan kata lain, luka adalah discontinue atau seperti jaringan yang rusak.

Tidak hanya kulit, tetapi juga jaringan-jaringan  di bawah kulit seperti otot, tulang atau saraf.

Kerusakan luka ini disebabkan juga oleh banyak hal.

Baca juga: Kenali Luka Diabetes dari dr. Ivo Devi Kristyani, Sp.B, MSi. Med, FINACS

Perlu diketahui bahwa luka tiak hanya disebabkan dari pembedahan saja,.

Tetapi etiologinya, luka bisa berasal dari pembedahan, luka karena trauma, kecelakaan lalu lintas, luka bakar, ataupun terjadinya luka radiasi.

Luka radiasi misalnya ketika kita bermain di pantai dan terkena paparan sinar matahari ataupun luka radiasi karena alat terapi kanker.

Selain itu, luka bisa karena ulkus atau penyakit diabetes.

Ulkus vaskuler biasanya terjai pada orang-orang yang kegemukan, orang dengan hipertensi, gangguan pembekuan darah maupun pada wanita hamil.

Biasanya mereka megalami pembuluh darah balik ke jantung, sehingga aliran darah tidak lancar.

Baca juga: Jangan Khawatir, Adanya Luka Bakar Bisa Diatasi dengan Tindakan Bedah Plastik hingga Cangkok Kulit

3 dari 3 halaman

Luka-luka ulkus ini terjadi pada tumit atau lutut.

Sedangkan untuk luka lain bisa dikarenakan durasi penyembuhan, adanya luka yang terjadi secara akut ataupun kronik.

Kronik yaitu luka yang tidak kunjung smebuh, permasalahannya bisa bermacam-macam seperti pengaruh dari imuntas yang menurun ataupun perawatan luka yang kurang baik.

Sehingga luka yang normalnya 2 sampai 4 minggu sudah selesai, malah diperpanjang sampai bulanan ataupun sampai tahunan.

Luka yang tidak kunjung smebuh biasanya pada orang-orang dengan penyakit imunitas menurun ataupun orang dengan penyakit diabetes.

Luka diklasifikasikan karena kedalaman lukanya.

Kondisi luka yang dalam pasti akan lebih lama penyembuhannya dibandingkan luka yang superfisial atau luka pada permukaan saja.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Andreas Cahyo Nugroho Sp.B. Seorang dokter spesialis bedah umum RSAU dr. Siswanto Lanus Adi Soemarmo.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comRSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmodr. Andreas Cahyo Nugroho Sp.BDokter Spesialis BedahlukaOperasi Rohidin Mersyah iOS 16 Operasi Bariatrik Ade Yasin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved