TRIBUNHEALTH.COM - Prosedur dan manajemen perawatan luka berlaku tidak hanya pada tindakan operasi saja, tetapi pada semua luka yang ada di dalam tubuh.
Luka adalah suatu kerusakan fungsi protektif dari kulit.
Dengan kata lain, luka adalah discontinue atau seperti jaringan yang rusak.
Tidak hanya kulit, tetapi juga jaringan-jaringan di bawah kulit seperti otot, tulang atau saraf.
Kerusakan luka ini disebabkan juga oleh banyak hal.
Perlu diketahui bahwa luka tiak hanya disebabkan dari pembedahan saja,.

Baca juga: dr. Corona Rintawan: Jika Mengalami Luka Sebaiknya Jangan Diotak-atik, Ini Alasannya
Tetapi etiologinya, luka bisa berasal dari pembedahan, luka karena trauma, kecelakaan lalu lintas, luka bakar, ataupun terjadinya luka radiasi.
Luka radiasi misalnya ketika kita bermain di pantai dan terkena paparan sinar matahari ataupun luka radiasi karena alat terapi kanker.
Selain itu, luka bisa karena ulkus atau penyakit diabetes.
Ulkus vaskuler biasanya terjai pada orang-orang yang kegemukan, orang dengan hipertensi, gangguan pembekuan darah maupun pada wanita hamil.
Biasanya mereka megalami pembuluh darah balik ke jantung, sehingga aliran darah tidak lancar.
Luka-luka ulkus ini terjadi pada tumit atau lutut.
Baca juga: Kenali Luka Diabetes dari dr. Ivo Devi Kristyani, Sp.B, MSi. Med, FINACS
Sedangkan untuk luka lain bisa dikarenakan durasi penyembuhan, adanya luka yang terjadi secara akut ataupun kronik.
Kronik yaitu luka yang tidak kunjung smebuh, permasalahannya bisa bermacam-macam seperti pengaruh dari imuntas yang menurun ataupun perawatan luka yang kurang baik.
Sehingga luka yang normalnya 2 sampai 4 minggu sudah selesai, malah diperpanjang sampai bulanan ataupun sampai tahunan.
Luka yang tidak kunjung smebuh biasanya pada orang-orang dengan penyakit imunitas menurun ataupun orang dengan penyakit diabetes.
Luka diklasifikasikan karena kedalaman lukanya.
Baca juga: Luka Diabetes Rupanya Bisa Disebabkan oleh Hal Ini, Simak Ulasan dr. Ivo Devi Kristyani, Sp.B
Kondisi luka yang dalam pasti akan lebih lama penyembuhannya dibandingkan luka yang superfisial atau luka pada permukaan saja.
dr. Andreas menyampaikan alasan pentingnya mengetahui jenis luka, tidak hanya luka operasi saja karena termasuk pengetahuan umum dalam kehidupan sehari-hari.
Luka operasi sangat berhubungan dengan kulit.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Andreas Cahyo Nugroho Sp.B. Seorang dokter spesialis bedah umum RSAU dr. Siswanto Lanus Adi Soemarmo.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)