TRIBUNHEALTH.COM - Munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu patut diwaspadai, tak terkecuali di leher.
Pasalnya penyakit serius seperti kanker sering kali dimulai dari benjolan tak dikenal.
Situs medis Healthline memang menyebut bahwa sebagian besar benjolan di leher tidak berbahaya.
Biasanya benjolan tak bersifat kanker dan jinak.
Tapi situs tersebut juga menyebut adanya kemungkinan yang lebih serius seperti kanker.
Benjolan di leher sendiri bisa besar dan terlihat, atau bisa sangat kecil, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Healthline.
Jika memiliki benjolan di leher, baiknya segera konsultasi dengan dokter untuk memeriksanya.
Baca juga: Tak Hanya Benjolan, Gejala Kanker Payudara Termasuk Puting Terbalik dan Keluarnya Cairan Selain ASI
Letak benjolan harus diperhatikan

Benjolan di leher bisa keras atau lunak, lunak atau tidak lunak.
Benjolan dapat ditemukan di dalam atau di bawah kulit, seperti pada kista sebasea, jerawat kistik, atau lipoma.
Lipoma adalah pertumbuhan lemak jinak.
Benjolan juga bisa berasal dari jaringan dan organ di dalam leher.
Di mana benjolan itu berasal memainkan peran penting dalam menentukan apa itu.
Karena ada banyak otot, jaringan, dan organ di dekat leher, ada banyak tempat asal benjolan di leher, antara lain:
- kelenjar getah bening
- kelenjar tiroid
- kelenjar paratiroid, yang merupakan empat kelenjar kecil yang terletak di
belakang kelenjar tiroid - saraf laring rekuren, yang memungkinkan pergerakan pita suara
- otot leher
- trakea, atau tenggorokan
- laring, atau kotak suara
- vertebra serviks
- saraf dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis
- pleksus brakialis, yang merupakan serangkaian saraf yang memasok otot
tungkai atas dan trapezius - kelenjar ludah
- berbagai arteri dan vena
Baca juga: Kolesterol Tinggi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Gejalanya Termasuk Nyeri Leher dan Punggung
Sederet penyebab benjolan di leher

Pembesaran kelenjar getah bening adalah penyebab paling umum dari benjolan leher.
Kelenjar getah bening mengandung sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi dan menyerang sel-sel ganas, atau kanker.
Saat sakit, kelenjar getah bening bisa membesar untuk membantu melawan infeksi.
Penyebab umum lainnya dari pembesaran kelenjar getah bening meliputi:
- infeksi telinga
- infeksi sinus
- tonsilitis
- radang tenggorokan
- infeksi gigi
- infeksi bakteri pada kulit kepala
Ada penyakit lain yang dapat menyebabkan benjolan di leher:
- Penyakit autoimun, kanker, dan gangguan kelenjar tiroid lainnya, seperti gondok karena kekurangan yodium, dapat menyebabkan pembesaran sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.
- Virus, seperti gondongan, bisa membuat kelenjar ludah membesar.
- Cedera atau tortikolis dapat menyebabkan benjolan pada otot leher.
Baca juga: Pembengkakan Leher Bisa Jadi Tanda Kanker Tiroid, Konsultasi ke Dokter jika Disertai Gejala Berikut
Kanker

Sebagian besar benjolan di leher bersifat jinak, tetapi ada kemungkinan penyebabnya adalah kanker.
Untuk orang dewasa, kemungkinan benjolan leher menjadi kanker meningkat setelah usia 50 tahun, menurut Klinik Cleveland.
Pilihan gaya hidup, seperti merokok dan minum, juga bisa berdampak.
Penggunaan tembakau dan alkohol dalam waktu lama adalah dua faktor risiko terbesar untuk kanker mulut dan tenggorokan, menurut American Cancer Society (ACS).
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)