Breaking News:

Pandemi Covid-19 Telah Mengubah Kepribadian, Orang Dewasa di AS Jadi Lebih Neurotik

Orang dewasa antara usia 18 dan 30, rata-rata lebih neurotik dan kurang menyenangkan dan teliti setelah hidup melalui tahun pertama pandemi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay.com
Ilustrasi perubahan kepribadian akibat pandemi 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah penelitian yang diterbitkan di PLOS ONE menyebut pandemi Covid-19 mungkin telah mengubah kepribadian pada skala populasi yang luas, terutama untuk orang dewasa muda di AS.

Orang dewasa antara usia 18 dan 30, rata-rata lebih neurotik dan kurang menyenangkan dan teliti setelah hidup melalui tahun pertama pandemi.

Temuan itu didasarkan pada analisis penilaian kepribadian yang dilakukan sebelum dan setelah 2020, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari berita Insider pada Kamis (29/9/2022).

Para peneliti menganalisis data dari studi Understanding America, sebuah survei online terhadap lebih dari 7.000 orang dewasa di AS.

Peserta menyelesaikan penilaian five-factor personality trait saat pendaftaran (antara 2014 dan 2020) dan melakukan tes tersebut sekali lagi setelah Covid-19 dimulai.

Five-factor personality trait banyak digunakan dalam studi tentang ciri-ciri kepribadian yang bertahan dari waktu ke waktu.

Sejak 1980-an, psikolog telah menggunakan lima dimensi dasar (ekstraversi, neurotisisme, keterbukaan terhadap pengalaman, keramahan, dan kesadaran) untuk menggambarkan kepribadian.

Kepribadian stabil, tapi bisa perlahan berubah

Ilustrasi munculnya kecemasan akibat pandemi
Ilustrasi munculnya kecemasan akibat pandemi (Pixabay.com)

Ciri-ciri ini relatif stabil pada individu, tetapi pergeseran kecil biasanya terjadi sepanjang usia.

Orang cenderung menjadi kurang sensitif terhadap stres, kurang terbuka dan ekstrovert, serta lebih menyenangkan dan disiplin saat mereka dewasa, kata penulis utama Angelina Sutin kepada Insider.

2 dari 4 halaman

"Ini adalah perubahan yang sangat bertahap dari waktu ke waktu," kata Sutin, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Florida.

"Seseorang tidak akan berubah dari ekstrovert yang mengamuk menjadi introvert dalam waktu singkat."

Namun, perubahan itu tampaknya semakin cepat selama pandemi, menghasilkan pergeseran yang setara dengan sekitar satu dekade perubahan kepribadian normatif hanya dalam beberapa tahun.

Pergeseran itu terutama terlihat pada orang-orang muda, dan para peneliti khawatir tentang apa arti tren itu bagi kelompok usia itu ke depan.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Sebut Pandemi Berakhir meski Angka Kematian Masih Ratusan per Hari

Neurotisme meningkat paling banyak di antara orang dewasa muda

Ilustrasi kepribadian berubah akibat pandemi
Ilustrasi kepribadian berubah akibat pandemi (Pixabay.com)

Para peneliti mengamati relatif sedikit perubahan dalam kepribadian seluruh populasi antara penilaian pra-pandemi dan 2020.

Tetapi data dari 2021–2022 menunjukkan perubahan kecil dalam ekstraversi, keterbukaan, keramahan, dan kesadaran.

Neurotisisme, sifat kepribadian yang paling erat kaitannya dengan kecemasan dan depresi, tampaknya sedikit menurun pada tahun 2020, dan tetap stabil pada tahun kedua pandemi.

Tetapi ketika para peneliti melihat data berdasarkan kelompok usia, mereka menemukan peningkatan signifikan dalam neurotisisme untuk orang dewasa muda.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Virus Mirip Covid-19 pada Kelelawar Rusia, Bisa Menular pada Manusia

Sutin mengatakan dia awalnya terkejut melihat penurunan neurotisisme, mengingat stres dan ketakutan yang terkait dengan pandemi.

3 dari 4 halaman

Orang dewasa tertua yang disurvei memiliki skor neurotisisme terendah yang dilaporkan sendiri, meskipun mereka adalah yang paling terisolasi dan berisiko terkena penyakit parah.

Orang cenderung menjadi kurang neurotik seiring bertambahnya usia.

Sutin menyebut rasa kebersamaan mungkin telah membantu orang mengelola perasaan ketidakstabilan emosional di awal pandemi.

Peristiwa stres dapat 'mengubah kepribadian' pada orang dewasa muda

Ilustrasi Pandemi akan berakhir.
Ilustrasi Pandemi akan berakhir. (Freepik.com)

Namun, orang dewasa yang lebih muda mengalami penyimpangan dari tren kepribadian rata-rata.

Mereka tidak hanya lebih neurotik, tetapi juga memiliki kesadaran yang lebih rendah, suatu sifat yang terkait dengan disiplin diri dan kontrol impuls.

Kedua sifat tersebut terkait dengan hasil jangka panjang yang penting, kata Sutin.

Baca juga: Dirjen WHO Menyebut Pandemi Covid-19 Semakin Mendekati Akhir

"Neuroticism adalah prediktor yang konsisten dari hasil kesehatan mental yang buruk, hal-hal seperti depresi dan kecemasan," katanya.

"Kewaspadaan sangat penting untuk hasil pendidikan dan pekerjaan, dan untuk hubungan dan kesehatan fisik."

Pergeseran ini mengkhawatirkan, terutama bila diambil dalam konteks krisis kesehatan mental yang mempengaruhi remaja dan dewasa muda, tambahnya.

4 dari 4 halaman

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPandemi Covid-19Amerika SerikatOrang dewasaInsiderPsikolog Quincy Jones Pager (Beeper) Brittney Griner Zoya Amirin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved