TRIBUNHEALTH.COM - dr. Lia Marliana menyampaikan, pada orang yang berusia sampai kurang lebih 35 tahun dan tidak pernah mengalami trauma memiliki kondisi lutut yang normal.
Sesuai dengan usia, kondisi lutut akan berubah.
Kemungkinan apabila lutut sulit ditekuk dan terasa nyeri kemungkinan kondisi lutut sudah tidak seperti saat usia muda.
Jika kondisi lutut sudah seperti itu, artinya sudah mengalami proses penuaan.
Yang diperlukan adalah mengurangi beban pada lutut, caranya ialah berat badan jangan sampai berlebih.
Selain itu perlu menguatkan otot lutut dengan gerakan-gerakan seperti bersepeda.
Baca juga: Perlunya Memperhatikan Durasi Mimisan, Ini Kata dr. Aditya M.Biomed
Ketika melakukan aktivitas juga tidak boleh terburu-buru.
Apabila kondisi lutut sudah rusak sama sekali, maka tindakannya yang perlu dilakukan adalah penggantian sendi.
Sendi akan diganti dengan ornamen-ornamen buatan, sehingga dapat beraktivitas seperti usia muda kembali.
dr. Lia Marliana mengatakan, untuk mencegah agar kondisinya tidak semakin parah dan untuk memanagemen saat terasa sakit adalah beristirahat.
Kalaupun mengonsumsi obat, sebaiknya tidak terus menerus.
Cukup istirahat dengan posisi betis dan telapak kaki lebih tinggi sedikit dari pantat.
Ketika beristirahat dengan posisi betis dan telapak kaki lebih tinggi sedikit dari pantat, lutut sebaiknya dikompres dengan sesuatu yang dingin.
Baca juga: dr. Andreas Prasadja Paparkan Dampak Microsleep ke Kesehatan Apabila Terus Menerus Tidak Diobati
Misalnya handuk yang dicelupkan pada air dingin lalu dikompreskan pada lutut tersebut.
dr. Lia Marliana menyampaikan bahwa olahraga memang diperbolehkan, tetapi intinya jangan menambah beban pada lutut akan lebih baik berolahraga di dalam air
Misalnya berenang atau bersepeda, terutama sepeda statis.
Olahraga dengan berjalan adalah option atau pilihan olahraga yang dilakukan dalam urutan ke 4 atau ke 5.
Jika melakukan olahraga berjalan kaki, begitu merasakan nyeri disarankan untuk beristirahat.
Opsi utama berolahraga adalah berenang atau bersepeda akan lebih baik untuk melatih.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Lia Marliana Sp.OT. Seorang dokter spesialis ortopedi & traumatologi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)