Breaking News:

Keluhan BAB dengan Volume Kecil yang Berulang, Perlukah Memeriksakan Diri ke Dokter?

BAB merupakan hal biologis pada setiap individu. Seringkali tidak mepedulikan jadwal BAB per hari, bahkan beberapa orang BAB beberapa kali seminggu.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
lifestyle.kompas.com
ilustrasi permasalahan BAB 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebagai seseorang dengan tubuh dan saluran pencernaan yang sehat, tentu saja setiap pagi ataupun setiap hari melakukan BAB atau buang air besar.

Namun, harus diingat bahwa BAB merupakan suatu kegiatan yang termasuk biologis.

Tidak semua orang mengalami siklus BAB yang sama, beberapa orang rutin melakukan BAB dipagi hari.

Tetapi pada beberapa orang bisa BAB setelah mengonsumsi makanan, atau bahkan di beberapa orang bisa BAB 3 hari seklai.

Apabila dalam satu minggu rutin BAB namun dengan volume kecil dan terasa lengket masih dikatakan normal.

ilustrasi permasalahan BAB
ilustrasi permasalahan BAB (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: drg. Zita Aprilia Ungkap Masalah Kesehatan Gigi Anak dan Waktu yang Tepat Mengenalkan Dokter Gigi

Biasanya dokter akan menanyakan kepada pasien, apa saja yang dikonsumsi dalam periode 2-3 hari sebelum gejala dirasakan.

Yang perlu disadari ialah, apakah kejadian ini merupakan keluhan yang berulang.

Misalkan beberapa bulan yang lalu pernah mengalami hal serupa, kemudian kembali normal dan kemudian muncul kembali.

dr. Andi Komeni menyampaikan, setelah evaluasi makanan dan keluhan yang berulang biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik didaerah perut.

Pemeriksaan fisik didaerah perut bertujuan untuk mengetahui apakah adanya benjolan, sumbatan feses.

Baca juga: Sadari Pentingnya Vaksinasi Covid-19 pada Anak-anak untuk Mengurangi Resiko Menularkan

2 dari 2 halaman

Dari pemeriksaan fisik tersebut, perlu dilakukan evaluasi.

dr. Andi Komeni mengatakan, dari sisi praktis yang bisa disarankan sambil menguyapakan pemeriksaan ke dokter tentu dianjurkan untuk menambah volume air yang cukup untuk dikonsumsi.

Selain itu, pasien akan disarankan untuk menambah volume serat dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

Selanjurnya, pasien disarankan untuk menambah Mikrobioma yang baik seperti probiotik dari yougurt atau kefir yang bisa membantu.

dr. Andi Komeni menyampaikan bahwa hal tersebut tentu harus dievaluasi, misalkan dengan treatment sederhana sudah kembali normal, harus ersyukur.

Tetapi dalam waktu 2 atau 3 hari telah diupayakan dan tidak membuahkan hasil, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Andi Komeni Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam. Rabu (17/3/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBuang Air Besarfrekuensi buang air besarkesehatan pencernaan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved