TRIBUNHEALTH.COM - Robeknya saluran usus besar di dekat anus disebut sebagai fisura ani.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit saat dan setelah buang air besar atau BAB.
Rasa sakit tersebut bisa saja disertai munculnya darah dalam kotoran.
Fisura ani dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah.
Medical News Today (MNT) membagikan sejumlah tips sebagai pencegahan, di antaranya mengonsumsi cukup serat hingga tak menunda buang air besar (BAB).
Baca juga: Berikut Ini Gejala saat Mengalami Fisura Ani, Termasuk Nyeri dan Adanya Darah saat BAB
Dilansir TribunHealth.com dari MNT, berikut ini adalah uraian tips untuk mencegah fisura ani:
- Jaga agar tinja tetap lunak
- Makan makanan yang seimbang dengan banyak serat.
- Pastikan asupan cairan/cairan cukup.
- Ingatlah bahwa air adalah cairan terbaik.
- Jangan tunda buang air besar

Beberapa tips lainnya adalah sebagai berikut.
- Bayi - Sering mengganti popok dapat mengurangi risiko terjadinya fisura ani pada bayi.
- Makanan “tajam” – hindari makanan yang mungkin tidak dapat dicerna dengan baik, seperti kacang-kacangan dan popcorn.
- Menyeka – jika seseorang rentan, menggunakan kain lembab atau kapas untuk membersihkan setelah menggunakan kamar mandi dapat membantu. Hindari kertas toilet yang kasar atau wangi.
- Olahraga – olahraga teratur dapat mengurangi risiko konstipasi, sehingga mengurangi risiko fisura ani. Tetap terhidrasi dengan baik selama dan setelah berolahraga.
- Mengejan – hindari mengejan dan duduk di toilet untuk waktu yang lama.
Baca juga: Perawatan Fisura Ani Mencakup Pemberian Obat-obatan hingga Tindakan Operasi
Diagnosa
Penting untuk tidak melakukan diagnosis sendiri.
Pastikan selalu berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan pada dokter.
Seorang dokter biasanya dapat mendiagnosis fisura ani setelah pemeriksaan fisik pada area anus.
Jika tidak ada yang terlihat, tekanan lembut pada area anus akan sering menyebabkan rasa sakit jika ada fisura ani.
Pemeriksaan rektal

Pemeriksaan dubur melibatkan memasukkan jari bersarung tangan atau instrumen kecil ke dalam rektum.
Biasanya, bagaimanapun, dokter tidak akan melakukan ini karena dapat menyebabkan rasa sakit yang terlalu banyak.
Baca juga: Konstipasi hingga Seks Anal Bisa Sebabkan Fisura Ani, Robeknya Lapisan Usus Besar Dekat Anus
Seorang spesialis dapat menerapkan anestesi ke daerah tersebut sebelum pemeriksaan dubur.
Jika dokter mencurigai mungkin ada sesuatu yang lebih serius, pasien akan dirujuk ke spesialis.
Sigmoidoskopi atau kolonoskopi

Tabung penglihatan yang kaku atau fleksibel digunakan untuk memeriksa bagian dalam anus dan rektum.
Tes diagnostik ini dapat dilakukan jika dokter ingin menyingkirkan penyakit anus yang lebih serius.