Breaking News:

Tips Cegah Terjadinya Fisura Ani, Mencakup Makan Cukup Serat dan Minum Air Putih

Cairan dan serat dapat mencegah tinja tidak terlalu keras sehingga tak berpeluang melukai anus

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi konsumsi air putih 

TRIBUNHEALTH.COM - Robeknya saluran usus besar di dekat anus disebut sebagai fisura ani.

Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit saat dan setelah buang air besar atau BAB.

Rasa sakit tersebut bisa saja disertai munculnya darah dalam kotoran.

Fisura ani dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah.

Medical News Today (MNT) membagikan sejumlah tips sebagai pencegahan, di antaranya mengonsumsi cukup serat hingga tak menunda buang air besar (BAB).

Baca juga: Berikut Ini Gejala saat Mengalami Fisura Ani, Termasuk Nyeri dan Adanya Darah saat BAB

Dilansir TribunHealth.com dari MNT, berikut ini adalah uraian tips untuk mencegah fisura ani:

  • Jaga agar tinja tetap lunak
  • Makan makanan yang seimbang dengan banyak serat.
  • Pastikan asupan cairan/cairan cukup.
  • Ingatlah bahwa air adalah cairan terbaik.
  • Jangan tunda buang air besar
Ilustrasi sayuran, makanan kaya akan serat
Ilustrasi sayuran, makanan kaya akan serat (Pexels)

Beberapa tips lainnya adalah sebagai berikut.

  • Bayi - Sering mengganti popok dapat mengurangi risiko terjadinya fisura ani pada bayi.
  • Makanan “tajam” – hindari makanan yang mungkin tidak dapat dicerna dengan baik, seperti kacang-kacangan dan popcorn.
  • Menyeka – jika seseorang rentan, menggunakan kain lembab atau kapas untuk membersihkan setelah menggunakan kamar mandi dapat membantu. Hindari kertas toilet yang kasar atau wangi.
  • Olahraga – olahraga teratur dapat mengurangi risiko konstipasi, sehingga mengurangi risiko fisura ani. Tetap terhidrasi dengan baik selama dan setelah berolahraga.
  • Mengejan – hindari mengejan dan duduk di toilet untuk waktu yang lama.

Baca juga: Perawatan Fisura Ani Mencakup Pemberian Obat-obatan hingga Tindakan Operasi

Diagnosa

Penting untuk tidak melakukan diagnosis sendiri.

Pastikan selalu berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan pada dokter.

2 dari 3 halaman

Seorang dokter biasanya dapat mendiagnosis fisura ani setelah pemeriksaan fisik pada area anus.

Jika tidak ada yang terlihat, tekanan lembut pada area anus akan sering menyebabkan rasa sakit jika ada fisura ani.

Pemeriksaan rektal

ilustrasi pemeriksaan dokter
ilustrasi pemeriksaan dokter (wartakota.tribunnews.com)

Pemeriksaan dubur melibatkan memasukkan jari bersarung tangan atau instrumen kecil ke dalam rektum.

Biasanya, bagaimanapun, dokter tidak akan melakukan ini karena dapat menyebabkan rasa sakit yang terlalu banyak.

Baca juga: Konstipasi hingga Seks Anal Bisa Sebabkan Fisura Ani, Robeknya Lapisan Usus Besar Dekat Anus

Seorang spesialis dapat menerapkan anestesi ke daerah tersebut sebelum pemeriksaan dubur.

Jika dokter mencurigai mungkin ada sesuatu yang lebih serius, pasien akan dirujuk ke spesialis.

Sigmoidoskopi atau kolonoskopi

ilustrasi seseorang yang memeriksakan diri ke dokter
ilustrasi seseorang yang memeriksakan diri ke dokter (health.kompas.com)

Tabung penglihatan yang kaku atau fleksibel digunakan untuk memeriksa bagian dalam anus dan rektum.

Tes diagnostik ini dapat dilakukan jika dokter ingin menyingkirkan penyakit anus yang lebih serius.

3 dari 3 halaman

Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comFisura AniseratAir PutihCairan TubuhMedical News Today
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved