TRIBUNHEALTH.COM - Seiring bertambahnya usia, nafsu makan seseorang bisa menurun secara drastis.
Tentu saja hal ini membuat pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia menjadi leih sulit.
Lansia akan mengalami banyak perubahan pada kondisi fisiologisnya.
Pasalnya hal ini yang menyebabkan lansia mengalami penurunan nafsu makan.
Orang lanjut usia atau lansia menjadi kelompok usia yang rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Oleh sebab itu, asupan nutrisi harus tercukupi dengan baik untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit.
Seiring menuanya usia, kebutuhan berbagai nutrisi mengalami perubahan.
Baca juga: Suntik Vitamin C Tidak Hanya Mencerahkan Tetapi Juga Meningkatkan Imun? Ini Kata Dokter

Hal ini disampaikan oleh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 18 Juni 2022.
Baca juga: Kenali Gejala Lain yang Menandakan Seseorang Mengalami Gangguan Prostat
Ketika tubuh berhenti tumbuh dan memasuki usia dewasa, fungsi nutrisi menjadi lebih mengarah sebagai pelindung tubuh dari berbagai macam penyakit.
Hal ini berbeda dengan bayi, anak-anak, ataupun remaja yang membutuhkan nutrisi untuk membantu tumbuh kembang.
Tak hanya fungsinya yang berubah, jumlah keutuhan nutrisi antara lansia dengan kelompok usia lainnya juga mengalami perubahan.
Kebutuhan gizi pada lansia
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz mengatakan jika sebenarnya kebutuhan gizi pada lansia sama seperti saat anak-anak maupun dewasa.
"Takaran gizinya sebetulnya sama ya misalkan untuk dari kita waktu anak-anak, dewasa, remaja sampai lansia kebutuhannya tetap kebutuhan gizi makro sama mikro," terang Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak.
Sementara zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral.
Baca juga: Apakah Pasta Gigi Berfluoride Cegah Kerusakan Email Gigi? drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Menjawab

Baca juga: NHS Jelaskan 7 Tips Mengatasi Depresi: Tetap Bersosialisasi hingga Buat Rutinitas Tingkatkan Mood
Dari kelima zat gizi ini nantinya ada beberapa yang ditingkatkan dan ada beberapa yang diturunkan.
"Untuk makro nutriennya biasanya kita turunkan sedikit sesuai dengan pertambahan usianya lansia," ungkap Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
"Tapi kalau untuk vitamin dan mineralnya biasanya nanti malah meningkat dibandingkan kebutuhan makro nutriennya, gitu," sambungnya dalam tayangan Healthy Talk (18/06/2022).
"Nah kalau untuk isi piringnya tetap sama. Jadi memang satu piring itu harus tetap ada karbohidratnya seperti nasi, kentang, ubi, dan lain sebagainya. Terus harus ada lauk paukan, terus habis itu harus ada sayur, terus harus ada buah-buahan," pungkasnya.
Berdasarkan penuturan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz jenis makanan yang diberikan kepada lansia perlu dibedakan.
"Kalau misalkan pada lansia memang diutamakan makanan yang tinggi serat. Kan kalau lansia itu kan juga kesulitan kadang-kadang BABnya jadi agak sulit ya atau konstipasi," tambahnya.
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz anjurkan untuk memilih makanan atau lauk yang mengandung lemak tidak jenuh seperti Omega-3 dan Omega-6.
Baca juga: Cara Menyikat Gigi yang Salah Rupanya Bisa Sebabkan Kerusakan pada Email Gigi, Ini Alasannya

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Meningkat, Satgas Luncurkan Aturan Prokes Pelaksanaan Kegiatan Berskala Besar.
Hal ini karena lemak Omega-3 dan Omega-6 termasuk lemak tidak jenuh atau lemak baik.
Lemak tidak jenuh ini berfungsi membawa lagi kolesterol yang menempel pada pembuluh darah sehingga bisa dibuang.
Dengan begitu, diharapkan bisa meningkatkan kadar HDL.
Pada saat kadar HDL meningkat, maka kolesterol dalam tubuh akan menurun.
Baca juga: Apakah Bau Mulut Bisa Disebabkan oleh Perawatan Gigi? Ini Penjelasan Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti
Penjelasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 18 Juni 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.