Breaking News:

Mengenal Pterygium, Gangguan Penglihatan Akibat Paparan Sinar UV

Gangguan pada penglihatan tidak hanya rabun jauh dan rabun dekat saja. Seringnya terpapar sinar matahari juga menimbulkan gangguan pada penglihatan.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
health.kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami pterygium 

TRIBUNHEALTH.COM - Pterygium merupakan salah satu penyakit pada mata berupa selaput atau lapisan tipis yang bisa menutupi bagian putih pada mata dan dan bergerak sampai ke selaput bening mata atau kornea.

Munculnya Pterygium secara perlahan, awalnya muncul pada putih bagian mata dan lama-kelamaan lapisan bening tersebut bisa meluas sampai menutupi seluruh kornea mata.

Selain mengganggu penampilan, Pterygium juga bisa mengganggu penglihatan tetapi tergantung dari derajatnya.

Lapisan atau selaput tipis tersebut sebenarnya terjadi karena penyakit degenerasi, terbentuk jaringan tidak normal pada bagian selaput bening mata.

Lapisan tipis tersebut berisi peningkatan serat kolagen dan bisa disebabkan karena suatu radiasi paparan sinar matahari.

ilustrasi seseorang yang mengalami pterygium
ilustrasi seseorang yang mengalami pterygium (health.kompas.com)

Baca juga: Hindari Penggunaan Lensa Kontak yang Bertujuan untuk Fashion Guna Mencegah Gangguan Mata

Sering terpapar radiasi sinar matahari otomatis akan menyebabkan perubahan pada struktur bagian putih pada mata.

Selain karena paparan sinar matahari, menurut penelitian belum ada bukti tetapi memang bisa diturunkan dari keluarganya.

Biasanya Pterygium akan muncul diakubatkan oleh suatu paparan sinar UV.

dr. Rani Himayani menyampaikan bahwa radiasi paparan sinar UV tergolong sangat tinggi.

Pterygium merupakan suatu kelainan yang bersifat degeneratif dan inflasif, sehingga masalah tersebut akan terjadi dalam waktu lama dan selaput akan semakin maju.

Baca juga: Pentingnya Memperhatikan Masa Kadaluarsa Lensa Kontak untuk Mneghindari Hal yang Tidak Diinginkan

2 dari 2 halaman

Bentuk dari pterygium seperti selaput pada daging, jika sudah menebal akan berbentuk seperti segitiga.

Pterygium berbentuk seperti selaput pada daging dan bisa menjalar ke bagian bulat pada mata atau kornea.

Seseorang yang mengalami Pterygium tidak hanya satu kali terpapar radiasi sinar UV.

Degeneratif berarti sudah lama terpapar radiasi sinar UV.

Dari epidemiologi, sebenarnya Pterygium merata diseluruh dunia tetapi memang iklim yang panas dan kering paling sering muncul kejadian Pterygium.

Indonesia termasuk daerah ekuator, termasuk paling tinggi terjadinya Pterygium terutama pada orang orang yang sering terkena paparan sinar UV dan dalam waktu yang tidak sebentar.

dr. Rani Himayani menyampaikan, dari teori ada yang mengatakan Pterygium akibat paparan sinar UV merupakan akumulasi atau terpapar jangka panjang.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Rani Himayani, Sp.M. Seorang dokter spesialis mata Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Rabu (15/9/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPterygiumGangguan Matagangguan penglihatandr. Rani Himayani
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved