TRIBUNHEALTH.COM - Vaksinasi adalah pemberian vaksin dalam rangka untuk menimbulkan kekebalan tubuh.
Melalui vaksinasi dapat mencegah seseorang dari penularan penyakit tertentu.
Mengingat pentingnya pemberian vaksin, ada saja celah dari beberapa oknum untuk melakukan pemalsuan vaksin.
Baca juga: 2 Tahun Penanganan Pandemi, Jubir Vaksin Tekankan Kolaborasi dan Penguatan Layanan Kesehatan
Hal tersebut tentu meresahkan masyarakat terkait keefektifan vaksin.
Kendati demikian, tak perlu khawatir bahwa vaksin saat ini sudah dijamin keamanannya.
Berikut simak ulasan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A(K).

Harsono kerap dipanggil masyarakat sebagai Profesor Salimo merupakan dokter spesialis anak konsultan.
Ia lahir di Kediri, Jawa Timur pada 26 Desember 1944 dan saat ini tinggal di kota Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Profil Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) yang Menjadi Guru Besar Emeritus UNS
Telah memasuki usia senja, Harsono masih bekerja sebagai staf pengajar bagian ilmu kesehatan anak di Fakultas Kedokteran UNS dan berpraktek di RSUD dr. Moerwardi Surakarta sejak 1984.
Selain di rumah sakit tersebut, ia juga membuka praktek pribadi di kediamannya di Jl. Gatot Subroto 196, Solo.
Tanya:
Bagaimana cara membedakan vaksin asli dan palsu dok?

Baca juga: Data: Vaksinasi Lengkap dan Booster dapat Berikan Perlindungan hingga 91% dari Kematian
Ade, Solo.
Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A(K). Menjawab:
Tentu saja dari pabriknya sudah memberikan rambu-rambu supaya vaksin tidak mudah dipalsukan.
Jadi sudah ada caranya sendiri, mungkin dengan packing yang bagus, ada base number, stiker, bahwa itu adalah vaksin yang asli.

Kemudian petugas kesehatan atau dokter di rumah sakit kalau membeli vaksin, dari distributor yang resmi.
Tidak dari orang-orang yang datang semaunya.
Baca juga: Pantangan yang Harus Dihindari sebelum Anak Imunisasi, Ini Pesan dr. Harsono Salimo, Sp. A(K).
Sehingga banyak cara yang bisa dilakukan agar tidak terjadi pemalsuan vaksin dan vaksin menjadi aman.
Karena beberapa tahun yang lalu ramai kasus vaksin palsu.

Pelakunya sudah mendapatkan hukuman yang cukup berat.
Baca juga: Beragam Penyakit yang Bisa Timbul Jika Tidak Pernah Melakukan Imunisasi sejak Lahir
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)