TRIBUNHEALTH.COM - Sangat sering dijumpai banyak orangtua yang melakukan kekerasan pada anak.
Kekerasan yang dialami oleh anak-anak bisa saja berupa kekerasan psikologis, kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan kekerasan seksual.
Hal ini sering terjadi di rumah, di lingkungan masyarakat maupun di sekolah.
Anak-anak yang mendapatkan kekerasan dari orangtua bisa memiliki rasa trauma.
Trauma kekerasan pada anak bisa meningkatkan seseorang terkena depresi, asma, penyakit jantung koroner, hingga cenderung menggunakan narkoba dan mengonsumsi alkohol.
Kekerasan pada anak bisa menyebabkan trauma yang mendalam bahkan bisa saja sampai mereka dewasa.

Baca juga: Kepribadian Introvert dan Extrovert Berbeda dalam Menghadapi Masalah, Begini Kata Psikolog
Kekerasan pada anak bisa diimbangi dengan kasih sayang.
Kasih sayang yang pertama dan mudah ialah dengan cara diajak bermain.
Orang tua meluangkan waktu mereka untuk anak, dan mengajak anak untuk bermain.
Entah itu bermain sepeda, bermain dihalam rumah, bermain diluar ruangan, jalan-jalan.
Selain itu, anak mendapatkan makanan dan gizi yang terpenuhi juga cukup.
Ketika anak merasa lapar, pasti akan mengingat apabila sudah diberikan makanan yang layak.
Tidak hanya makanan yang layak, berikan juga pendidikan yang cukup untuk anak.
Baca juga: Simak Beberapa Cara Menjaga Pola Makan yang Baik untuk Menjaga Kestabilan Kolesterol
Karena pendidikan yang baik, akan membuat anak berfikir dengan cara yang baik.
Cara berfikir anak yang baik dan berkembang, sehingga memungkinkan anak untuk mudah memaafkan orantua.
Dengan cara memberikan pendidikan yang baik, sering mengajak anak bermain, dan seringnya orangtua meluangkan waktu untuk anak maka kemungkinan besar anak akan melupakan masa lalunya.
Sehingga masa lalu yang seharusnya menjadi trauma bisa saja tidak menjadi trauma pada anak.
Pencegahan kekerasan pada anak yang bisa dilakukan oleh lingkungan adalah kakek dan nenek mungkin bisa memberikan peran atau membantu anak yang belum bisa memberikan hal yang layak.
Selain itu bisa juga dari saudara yang memberikan support fisiologis dan finansial.
Ini dikutip dari channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.si., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak. Rabu (2/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)