lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Stroke merupakan keadaan dimana otak kekurangan pasokan darah karena adanya penyumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah.
Tanpa adanya asupan darah di otak, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Hal ini menyebabkan sel-sel yang terdapat pada otak berdampak dan bisa mati sehingga bagian tubuh yang dikendalikan oleh otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.
Dilansir TribunHealth.com, dr. Zam Zanariah, Sp.S, M.Kes memberikan penjelasannya dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
dr. Zam memaparkan, ketika seseorang mengalami gejala stroke, hal pertama yang harus dilakukan adalah segera ke rumah sakit dan tidak boleh ditunda.
Pasien harus dibawa dengan hati-hati, angkat pasien dengan baik kemudian miringkan wajah pasien.
Hal ini bertujuan agar ketika pasien mengalami muntah ia tidak tersedak dan muntahnya bisa langsung mengalir dan posisikan kepala lebih tinggi.
Baca juga: Gejala Stroke yang Muncul Tergantung dari Lokasi Otak yang Terkena, Simak Ulasan dr. Zam Zanariah
Menurut dr. Zam, stroke ini memiliki tiga fase sebagai berikut.
1. Fase akut
Fase akut adalah fase dimana stroke bisa memburuk meskipun sudah dibawa ke rumah sakit.
Oleh sebab itu, pasien stroke wajib untuk dirawat inap walaupun saat masuk dengan kondisi ringan, kondisi tersebut bisa memburuk.
dr. Zam menjelaskan, stroke hari kedua, hari ketiga, ataupun hari selanjutnya bisa lebih buruk dari hari pertama.
Kondisi tersebut masuk ke dalam perburukan stroke. Tujuan pasien stroke dirawat inap pada fase akut adalah untuk mencegah terjadinya perburukan stroke.
Pengobatan pada pasien stroke akan disesuaikan dengan kondisi stroke, apakah itu stroke karena sumbatan atau perdarahan.
Jika stroke karena sumbatan, masa akutnya terjadi pada rentang waktu 7 - 10 hari.
Artinya selama 7-10 hari kondisi pasien bisa semakin parah, yang tadinya masih bisa mengangkat tangan kemudian tidak bisa mengangkat tangan.
Sedangkan pada tipe perdarahan, masa akutnya terjadi pada rentang waktu 10 - 15 hari.
Pada fase ini pasien harus dijaga dan dirawat dengan baik dan pastikan dirawat di rumah sakit agar pasien tidak mengalami perburukan.
2. Fase pemulihan
dr. Zam menyebutkan, setelah fase akut selesai maka akan berlanjut ke masa pemulihan stroke.
Pemulihan stroke sendiri memakan waktu sekitar 3 - 6 bulan.
Pada masa ini pasien harus memiliki semangat hidup, semangat berlatih, aktif dalam menggerakkan anggota tubuh, agar pemulihan bisa berjalan dengan baik.
Latihan anggota gerak yang terkena stroke harus dilakukan sesering mungkin dengan target kondisi bisa pulih bahkan sampai sempurna seperti saat sebelum terjadi stroke.
Menurut dr. Zam, dokter saraf juga akan memantau perkembangan pasien dengan melakukan pengecekan rangsangan dengan stimulasi otak.
Baca juga: Berikut Ini Faktor Risiko hingga Ciri-ciri Terjadinya Stroke, Simak Ulasan dr. Zam Zanariah
3. Fase mencegah agar tidak terjadi stroke lagi
dr. Zam mengungkapkan, pasien stroke akan menjalani pengobatan yang dilakukan seumur hidup.
Faktor yang menyebabkan terjadinya stroke baik pada stroke sumbatan ataupun perdarahan harus diobati dengan baik dan minum obat seumur hidup.
Ketika pasien memiliki hipertensi, kencing manis, maka penyakit tersebut harus dikontrol dan minum obat seumur hidup.
Jika pasien merokok sebaiknya pasien berhenti merokok, dan jika pasien obesitas maka pasien sebaiknya melakukan diet dan didampingi dengan obat stroke.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Zam Zanariah, Sp.S, M.Kes dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 24 Februari 2022.
