Breaking News:

Deteksi Bayi Lahir Stunting Sejak Dalam Kandungan, Ini Pesan dari Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar S.Gz

Berikut ini simak penjelasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar S.Gz dalam mendeteksi bayi lahir stunting sejak dalam kandungan

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Kompas.com
Ilustrasi ibu hamil-simak penjelasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar S.Gz dalam mendeteksi bayi lahir stunting sejak dalam kandungan 

TRIBUNHEALTH.COM - Stunting merupakan kondisi malnutrisi yang bisa dialami oleh anak-anak.

Keadaan ini ditandai dengan ketidakseimbangan zat gizi yang masuk dengan jumlah gizi yang dibutuhkan.

Penyebutan stunting secara singkat dinamakan dengan gizi kurang atau gizi buruk.

Baca juga: Aturan Penggunaan Suplemen Pemutih Kulit yang Tepat menurut Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz

Ahli gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menyebut, bahwa kondisi Stunting bisa disebabkan akibat ibu hamil yang mengalami kurang gizi.

Sehingga dalam mendeteksi bayi yang lahir dengan kondisi stunting, bisa dideteksi sejak dalam kandungan.

Ilustrasi perbandingan anak yang tumbuh normal dan anak yang mengalami stunting
Ilustrasi perbandingan anak yang tumbuh normal dan anak yang mengalami stunting (tribunnewswiki.com)

"Stunting bisa dideteksi sejak dalam kandungan, dan memang harus diperhatikan sejak dalam kandungan," ucap Radyan.

Bahkan kondisi stunting seharusnya tidak hanya diperhatikan oleh ibu hamil saja.

Baca juga: Segudang Manfaat Prenatal Yoga, Membantu Ibu Hamil Siap Secara Fisik dan Mental Saat Persalinan

Kondisi ini juga perlu menjadi perhatian bagian para pasangan yang akan menikah.

Para pasangan yang akan menikah dianjurkan untuk memperhatikan status gizi dan status kesehatan lainnya.

Ilustrasi calon sepasang suami istri yang sedang berkonsultasi dengan dokter
Ilustrasi calon sepasang suami istri yang sedang berkonsultasi dengan dokter (pixabay.com)

Baca juga: Stroberi Termasuk Buah yang Punya Banyak Serat, Cocok untuk Orang yang Turunkan Berat Badan

"Karena nanti pada masa kehamilan, metabolisme, kebutuhan, dan perubahan pasti meningkat."

2 dari 4 halaman

"Bila tidak siap, maka akan mengalami gizi kurang dan malnutrisi lainnya, yang bisa berdampak pada anak," terangnya.

Pemeriksaan Gizi

Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu yang mengandung, perlu membutuhkan berbagai profesi tenaga kesehatan.

Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan.

ilustrasi wanita hamil
Ilustrasi wanita hamil (freepik.com)

Sementara terkait dengan makanan yang akan dikonsumsi yang bisa menunjang pertumbuhan pada janin, perlu mendapatkan rekomendasi dari seorang ahli gizi.

"Dokter kandungan biasanya akan merujuk ahli gizi untuk konseling terkait makanan yang akan dikonsumsi," sambung Radyan.

Baca juga: Beragam Penyebab Gigi Anak Tumbuh Berwarna Coklat, Dokter Ingatkan Nutrisi pada Saat Kehamilan

Pemeriksaan pada ibu hamil biasanya dilakukan setiap trimester.

Pada setiap trimester tersebut, telah terdapat ukuran standart pertambahan berat badan yang harus dicapai.

Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter kandungan
Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter kandungan (bogor.tribunnews.com)

Baca juga: Apakah Hasil Pemeriksaan Pap Smear Selalu Akurat? Begini Tanggapan dr. Yuniar Sp.OG

Bila berat badan tidak kunjung bertambah, maka harus peka dan curiga.

"Jadi ibu hamil harus sering memeriksakan kesehatannya, jangan abaikan apapun kondisinya," pesan Radyan.

3 dari 4 halaman

Koreksi Gizi Anak

Untuk mengoreksi gizi anak bukan sejak anak dilahirkan saja, tetapi dari saat ibu mengandung dari janin hingga 2 tahun.

Hal ini biasa dinamakan dengan masa 1000 hari pertama kehidupan bayi.

llustrasi bayi baru lahir
llustrasi bayi baru lahir (Pixabay)

270 hari di dalam kandungan dan 630 harinya setelah anak dilahirkan.

Oleh karena itu, ibu hamil harus memperhatikan asupan nutrisi yang akan dikonsumsi.

Baca juga: Daftar Vaksinasi yang Harus Didapat Bayi dari Lahir menurut Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A(K).

Karena jika ibu hamil mengalami malnutrisi atau kurang energi kronis (KEK), maka akan berisiko melahirkan anak dengan berat badan yang rendah dan mengalami stunting.

Indikator Status Gizi

Pada anak terdapat 4 indikator status gizi. Yaitu:

1. Berat badan menurut umur

2. Tinggi badan menurut umur

Ilustrasi anak mengalami stunting memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak yang sehat
Ilustrasi anak mengalami stunting memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak yang sehat (Tribunlifestyle)
4 dari 4 halaman

3. Berat badan menurut panjang badan

4. Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur.

Baca juga: Penanganan secara Psikologis pada Anak yang Berperawakan Pendek menurut Dokter Spesialis Anak

Dari keempat indikator di atas, panjang badan menurut umurlah yang bisa menentukan seorang anak mengalami stunting atau tidak.

Berbeda dengan anak-anak, indikator status gizi pada usia dewasa, menggunakan acuan IMT.

Perhitungannya didapat dari proporsi berat badan dibagi tinggi badan (dalam kuadrat meter).

Baca juga: Penanganan pada Anak Berperawakan Pendek menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi

Penjelasan R. Radyan Yaminar, S.Gz ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (3/2/2022)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comstuntingAhli GiziKehamilanKandunganR. Radyan Yaminar S.GzNirmala Suri
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved