TRIBUNHEALTH.COM - Busung lapar adalah isitilah yang digunakan pada zaman dulu.
Busung lapar merupakan kondisi dimana seseorang mengalami perut yang membusung namun badanya kurus, sehingga ia membusung namun kelaparan.
Busung lapar ini termasuk kondisi dalam kategori gizi buruk atau malnutrisi, dimana tubuh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang.
Kondisi busung lapar ini ditandai dengan perut membuncit atau membusung, badan kurus, pendek, dan mengalami pertumbuhan yang terhambat.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Anak, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Menurut dr. Roro Rukmi busung lapar ini adalah kondisi dimana kekurangan energi dalam bentuk protein dan karbohidrat.
Pasalnya tubuh membutuhkan zat gizi berupa makronutrien yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien yang berupa zat besi, vitamin, serta zeng.
Baca juga: Tak Hanya Karena Kekurangan Gizi, Lingkungan Termasuk Faktor Penyebab Stunting

Namun pada seseorang yang alami busung lapar menggambarkan dua bentuk malnutrisi yaitu kwashiorkor dan marasmus.
Kwashiorkor merupakan kondisi tubuh yang mengalami kekurangan protein, sedangkan marasmus ialah kondisi tubuh yang kekurangan karbohidrat.
Kondisi malnutrisi ini biasanya terjadi satu persatu misalnya terjadi marasmus saja, tetapi pada kondisi busung lapar, malnutrisi kwashiorkor dan marasmus terjadi bersamaan.
dr. Roro Rukmi menjelaskan faktor terjadinya busung lapar sebagai berikut.
1. Kekurangan asupan gizi
Asupan yang harus dipenuhi dalam pertumbuhan ialah makronutrien dan mikronutrien.
Karbohidrat yang harus dipenuh seperti nasi, kentang, gandum, sedangkan protein seperti tempe, tahu, daging ayam, dan juga kebutuhan lemak.
Pada penderita busung lapar, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Memiliki asupan yang cukup namun kebutuhannya melebihi kebutuhan hariannya
Pasalnya beberapa orang membutuhkan energi melebih kebutuhan hariannya.
Kondisi ini bisa terjadi pada seseorang yang sedang sakit atau pada seorang anak yang mengalami percepatan pertumbuhan.
Anak yang mengalami percepatan pertumbuhan membutuhkan energi atau asupan yang lebih banyak dari biasanya.
Baca juga: Malnutrisi Bisa Sebabkan Berat Badan Turun Tanpa Disengaja, Waspada jika Disertai Gejala Berikut

3. Asupan dan kebutuhan cukup namun banyak yang terbuang
Pada kondisi ini asupan gizi yang dikonsumsi tidak dapat terserap oleh tubuh dengan baik, sehingga banyak gizi yang terbuang.
Kondisi ini bisa terjadi pada seseorang yang mengalami kelainan usus dimana tidak mampu menyerap zat-zat gizi, dan pada seseorang yang sering menderita diare.
Penderita diare banyak membuang cairan dari tubuh sehingga banyak yang tidak terserap dengan baik.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A dalam tayangan Tribun Lampung News Video pada 3 Februari 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)