TRIBUNHEALTH.COM - Mata adalah salah satu organ terpenting pada tubuh karena bertugas sebagai penglihatan.
Tak hanya organ tubuh lain saja, organ mata juga dapat mengalami kelainan.
Kelainan mata dapat terjadi di berbagai usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Kelainan mata ini dapat membuat penderitanya mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-hari.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Mata, dr. Rani Himayani, Sp.M memberikan penjelasan menganai jenis kelainan mata dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
dr. Rani menjelaskan jika kelainan mata sering kali disebut dengan kelainan refleksi.
Kelainan refleksi merupakan suatu gangguan penglihatan dimana kemampuan mata kita untuk membiaskan cahaya menjadi terganggu.
Berikut ini dr. Rani menjelaskan berbagai jenis kelainan mata yang sering dijumpai banyak orang.
Baca juga: Benarkah Keluhan Mata Minus Akibat Seringnya Menatap Layar Smartphone dan Komputer?

1. Rabun Jauh atau Miopia
Rabun jauh atau miopia sering disebut dengan mata minus yang merupakan kondisi dimana mata kesulitan melihat pada jarak jauh dengan jelas.
Menurut dr. Rani, ketika seseorang mengalami rabun jauh, cahaya yang masuk ke dalam mata tidak jatuh pada tempat semestinya yaitu retina.
Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan pada mata untuk melihat jauh dengan jelas.
Rabun jauh biasanya disebabkan karena faktor genetik dan dapat dibantu dengan penggunaan kaca mata minus, kotak lensa, hingga operasi mata atau lasik.
2. Rabun Dekat
Rabun dekat sering disebut dengan mata plus, dimana seseorang tidak dapat melihat atau membaca dengan jelas pada jarak yang dekat.
Rabun dekat ini dibedakan menjadi dua, yaitu hipermetropi dan presbiopi.
Hipermetropi adalah kondisi dimana penderita tidak dapat melihat objek jarak dekat dengan jelas, tetapi objek jarak jauh terlihat jelas.
dr. Rani menjelaskan, kondisi hipermetropi ini dimana sinar datang dan bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuhnya di belakang retina, sehingga jarak dekat tidak terlihat dengan jelas.
Hipermetropi seringkali dialami oleh bayi dan anak kecil.
Sedangkan prebiopi merupakan kondisi yang sama dengan hipermetropi, namun pada kasus prebiopi sering terjadi pada usia lanjut karena pertambahan usia.
Presbiopi sering terjadi pada usia di atas 40 tahun, dimana pada usia tersebut daya akomodasi dari lensa mata berkurang.
Kemampuan melihat dan membaca dari jarak dekat berkurang, sehingga melihat objek dari jarak dekat akan terganggu.
Presbiopi terjadi bertahap tergantung pada usia dan biasanya bisa dikoreksi dengan kecamata plus.
Baik presbiopi dan hipermetropi bisa dibantu dengan kacamata plus, kotak lensa, hingga operasi mata.
Baca juga: Apa Mata Silinder Tambah Parah jika Tak Pakai Kacamata? Ini Jawaban Kapten Kes. dr. Dedi Purnomo

3. Silinder atau Astigmatisme
Silinder atau astigmatisme merupakan kelainan mata yang terjadi akibat adanya kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sama atau tidak sempurna di berbagai meredian,
Kondisi ini mengakibatkan perubahan letak jatuhnya cahaya pada retina.
Yang akhirnya menyebabkan titik fokus pada mata lebih dari satu, sehingga terjadi adanya penglihatan ganda atau penglihatan yang berbayang.
Kelainan mata silinder seringkali terjadi karena faktor keturunan dan dapat dibantu dengan kacamata silinder.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Mata, dr. Rani Himayani, Sp.M dalam tayangan Tribun Lampung News Video pada 13 Januari 2022.