TRIBUNHEALTH.COM – Pankreatitis merupakan peradangan pada pankreas yang menyebabkan kerusakan permanen dan berhentinya fungsi pankreas.
Gejala utama yang terjadi adalah nyeri perut atas yang padang dan muncul berulang.
Umumnya nyeri perut terasa seperti terbakar atau tertusuk ini muncu di bagian tengah atau kiri perut yang menjalar sampai ke punggung.
Baca juga: Berikut Ini Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Paru-paru yang Termasuk Penyakit Berbahaya
Selain itu, bisa hilang timbul selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Gejala pankreatitis bisa muncul tanpa dipicu oleh apapun.
Peradangan yang berlanjut akan semakin merusak kelenjar pankreas dan semakin mengganggu fungsinya dalam menghasilkan enzim pencernaan dan insulin.
Untuk membahas mengenai penyakit dalam, kita bisa bertanya langsung kepada dokter yang berkompeten di bidangnya seperti dr. Mustopa, Sp.PD.
dr. Mustopa, Sp.PD merupakan dokter spesialis penyakit dalam.
Baca juga: Diare Bisa Terjadi hingga 4 Minggu, Berikut Ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Ia menjalankan praktik di 2 rumah sakit di Jawa Tengah.
Yakni rumah sakit Nirmala Suri Sukoharjo dan rumah sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo.
Sebelum menjadi dokter, dr. Mustopa, Sp.PD menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran UNS.
Kemudian dr. Mustopa, Sp.PD melanjutkan pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran UNS.
dr. Mustopa, Sp.PD akan menjawab berbagai pertanyaan terkait penyakit dalam sebagai berikut.
Baca juga: Ini Cara Lakukan Senam Kegel untuk Pria, Bisa Perbaiki Disfungsi Ereksi
Pertanyaan:
Gejala apa yang dapat terjadi pada penderita pankreatitis?
Mohon penjelasannya dok.
Makasih dokter.
Hanif, Tinggal di Yogyakarta.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD Menjawab:
- Nyeri mendadak pada perut bagian atas
- Sakit perut yang menjalar hingga pungung
- Nyeri perut yang terasa semakin parah setelah makan
- Demam
- Denyut nadi terasa cepat
- Mual atau muntah
- Perut terasa sakit saat disentuh
Baca juga: Penyebab Hubungan Seksual Terasa Menyakitkan bagi Perempuan, Masih Bisa Sembuh Melalui Terapi
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.