TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Paru Konsultan, dr. Ginanjar Arum Desianti, Sp.P (K) menjelaskan faktor risiko penyakit kanker paru.
Secara umum faktor risiko pada kanker paru serupa dengan kanker lain.
Salah satu misalnya yaitu pengaruh diet, makanan yang diproses dengan high temperature, dan penggunaan pengawat pada makanan.
Baca juga: Penyakit Paru Obstruktif Kronik Terjadi Akibat Sering Menghirup Asap Rokok Jangka Panjang
Selain juga turut dipengaruhi oleh faktor genetik.
Namun secara khusus faktor risiko pada paru berhubungan langsung dengan faktor lingkungan.
Mengingat paru-paru berhubungan langsung dengan duniar luar.

"Jadi semua yang ada di lingkungan kita yang bentuknya gas itu bisa masuk ke dalam paru-paru," ucap Ginanjar dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Baca juga: Begini Pencegahan Penyakit Jantung yang Bisa Dilakukan Sejak Dini, Simak Ulasan dr. Iranita Dyantika
Ginanjar menyebut, asap rokok menjadi faktor risiko terbesar yang menyebabkan timbulnya kanker paru-paru.
Sehingga baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif sama-sama memiliki risiko mengalami kanker paru.
Tumor pada Organ Lain Bisa Picu Kanker Paru

Kanker paru bisa timbul akibat adanya tumor pada area organ lain.
Kondisi ini terjadi lantaran paru-paru memiliki struktur yang unik.
Terdapat kantong-kantong kecil bila dibuka memiliki luas selebar lapangan bola.
Baca juga: Wajib Tahu, Dokter Jelaskan Pentingnya Deteksi Dini Tumor Payudara, Sebelum Lakukan Metode SADARI
Setiap kantong tersebut akan dialiri oleh pembuluh darah.
Sehingga apabila terdapat tumor pada area tubuh yang lain, maka salah satu tempat bermetastase (penyebaran) yang cukup sering ditemui berada di area paru.

"Karena pembuluh darahnya cukup banyak, peredaran darahnya banyak," imbuh Ginanjar.
Namun demikian pula, bila masalah terjadi pada area paru.
Maka akan dengan mudah juga untuk menyebar pada area organ yang lain.
Baca juga: Seseorang yang Dinyatakan Sembuh dari Kanker Paru-paru, Berpotensi Mengalami Kanker di Bagian Lain
Penjelasan Dokter Spesialis Paru Konsultan, dr. Ginanjar Arum Desianti, Sp.P (K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat (26/11/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)