Breaking News:

Masuk Kategori Berbahaya, dr. Arini Widodo Jelaskan Ciri dan Pengobatan Kanker Melanoma

Salah satu gejala kanker melanoma adalah munculnya tahi lalat atau bercak semacam tanda lahir

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik
Ilustrasi pemeriksaan kanker kulit 

TRIBUNHEALTH.COM - Melanoma merupakan salah satu jenis kanker kulit yang berbahaya dibanding jenis lain.

Gejala melanoma biasanya diawali dengan munculnya bercak mirip tahi lalat atau tanda lahir.

Namun ada perbedaan yang bisa dikenali di antara keduanya.

Menjadi narasumber Ayo Sehat Kompas TV, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Arini Widodo, menjelaskan perbedaan tahi lalat biasa dan tahi lalat yang menjadi tanda kanker.

Tahi lalat normal biasanya memiliki bentuk bulat.

"Kemudian permukaannya rata, tepinya teratur, bulet. Kadang-kadang datar sedikit menonjol," jelasnya, dikutip TribunHealth.com.

Baca juga: Permasalahan Kulit Wajah Dibalik Penggunaan Masker yang Dibeberkan oleh dr. Jonathan Subekti, Sp.KK

ilustrasi mengalami kanker kulit melanoma
ilustrasi mengalami kanker kulit melanoma (kompas.com)

Kendati demikian, dr. Arini meminta untuk mewaspadai tanda keganasan.

"Yaitu ada tanda ABCDE," jelasnya.

A, Asimetris.

Tahi lalat yang menjadi tanda kanker biasanya berbentuk tidak simetris.

2 dari 4 halaman

Artinya, permukaannya tidak rata dan bisa berbentuk tak beraturan.

"Kalau kita bagi dua, kira dan kanan bentuknya beda. Jadi asimetris," jelasnya.

B, border.

Artinya, tepi pada tahi lalat ini tidak teratur.

Baca juga: Kandungan Lightening Bisa Membantu Mencerahkan Kulit Wajah, Simak Ulasan dr. Adniana Nareswari

Baca juga: dr. Muhammad Fiarry Fikaris Paparkan Solusi untuk Menangani Kulit Sensitif Akibat Sering Cuci Tangan

C, Color atau warna.

Pada tahi lalat ini bisa berwarna bermacam-macam.

"Jadi warnanya bermacam-macam," papar dr. Arini.

D, Diameter.

"Kita bias lihat diameternya biasanya lebih dari 6 milimeter."

6 milimeter kurang lebih setara dengan besar penghapus yang ada di bagian atas pensil.

3 dari 4 halaman

"Tapi tidak menutup kemungkinan kita bisa mendeteksi dini saat dia masih kecil."

E, evolution.

ilustrasi mengalami kanker kulit melanoma
ilustrasi mengalami kanker kulit melanoma (kompas.com)

"Jadi misalnya ada titik, kok berubah dengan cepat."

"Entah membesar dengan cepat, timbul luka, timbul gatal, ruam," paparnya.

"Itu semuanya harus waspada karena itu semua gejala-gejala melanoma," tandasnya.

Pengobatan

dr. Arini menyebut pengobatan melanoma bisa berbeda, sesuai kasus yang dialami.

Karenanya, dia menekankan pentingnya evaluasi kasus oleh dokter.

"Misalnya ukurannya, dan lain-lain," contohnya.

Ilustrasi pemeriksaan kanker kulit
Ilustrasi pemeriksaan kanker kulit (Freepik)

Baca juga: dr. Adniana Nareswari Sebut Maskne Menjadi Permasalahan Kulit yang Sering Terjadi Selama Pandemi

Salah satu solusi untuk kanker melanoma adalah melakukan pembedahan.

4 dari 4 halaman

"Bedah dengan pinggir eksisinya," jelasnya.

Artinya, area di sekitar sel kanker juga akan diangkat.

Batas area yang perlu diangkat akan diputuskan oleh dokter yang menangani.

Semakin besar sel kanker yang ada, maka jaringan yang perlu diambil juga semakin banyak.

Kedua, tindakan yang bisa dilakukan adalah limfadenektomi.

"Tergantung apakah tumornya sudah menyebar ke kelenjar limfe regional, atau kelenjar getah bening yang dekat situ atau belum," jelas dr. Arini.

Jika sudah menyebar, dia menyebut perlu dilakukan pengangkatan.

Berbagai pilihan lain yang bisa dilakukan seperti, imunologi, targeted sel, komoterapi, dan radio terapi."

"Jadi kurang lebih pilihannya seperti itu."

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkankerMelanomaArini Widodo Ryuichi Sakamoto
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved