TRIBUNHEALTH.COM - Paru-paru basah atau disebut juga dengan evusi pleura dalam kedokteran memiliki banyak penyebab.
Jenis dari cairan yang mengisi paru-paru ada yang bernama eksudat dan transudat.
Eksudat diakibatkan oleh infeksi dan sebagainya.
Transudat disebabkan oleh penyakit jantung dan sebagainya bisa dikatakan hypo albumin.
Gejala paru-paru basah bertahap dari ringan sampai berat.
Jika air atau cairan yang ada didalam rongga paru-paru bertambah banyak, maka semakin lama akan semakin berat.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Jerawat Multifaktor, dr. Kardiana Purnama: Cara Penanganan Tergantung Klinisnya
Dari gejala tersebut, tentunya akan berangsur dari sesak biasa, batuk, setiap kali bergerak batuk, tidur batuk, dan bangun pun mengalami batuk.
Karena cairan yang ada diparu menginginkan tempat dibawh sesuai dengan gravitasi.
Apabila kita tidur, cairan yang ada pada paru-paru akan merembet keatas.
Saat duduk cairan pada paru-paru akan menuju kebawah.
Pergerakan inilah yang menyebabkan setiap tidur maupun bangun mengalami bantuk terus menerus.
Semakin banyak cairan yang ada didalam paru, maka akan semakin terasa sesak dan semakin batuk.
Baca juga: Tak Hanya Organ Vital, Kutu Kemaluan Bisa Serang Bulu Dada dan Ketiak, Dapat Menyebar Lewat Pakaian?
Bahayanya apabila cairan didalam paru banyak, jika hanya mengisi pada paru sebelah maka proses akan lama menunggu sampai cairan penuh barulah akan terasa sesak.
Jika sudah merasakan gejala sesak, terasa berat, dan batuk terus menerus harus segera berobat.
Ditakutkan adanya cairan atau disebut dengan paru-paru basah.
Apabila cairan sudah banyak, dan memenuhi paru-paru maka solusi utamanya adalah mengeluarkan cairannya.
Jika paru-paru yang terisi hanya sebelah saja, maka akan mendorong kearah berlawanan.
Paru-paru sebelah kanan yang penuh akan cairan, maka tentunya akan mendorong jantung ke seblah kiri.
Tentunya akan lebih sesak, nyeri pada dada dan keluhan lain.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung, bersama dengan dr. Pad Dilangga Sp.P. Dokter spesialis paru. Rabu (24/2/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)