TRIBUNHEALTH.COM - Perkembangan anak secara optimal selalu menjadi impian orang tua.
Anak tumbuh sehat, aktif, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka tinggal menjadi salah satu faktor indikasi bahwa anak telah tumbuh dan berkembang dengan maksimal.
Namun orang tua juga perlu sadar jika ada beberapa hambatan yang biasanya dialami anak saat sedang memasuki tumbuh kembang.
Salah satunya yakni stuttering atau gagap.
Dilansir oleh Tribunhealth.com Terapis Wicara, Hikmatun Sadiah menjelaskannya dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 05 September 2021.
Baca juga: dr. Reisa Broto Asmoro Jelaskan Pentingnya Masyarakat Segera Mendapat Vaksinasi Covid-19
Gagap sering terjadi pada masa perkembangan anak di usia 3 hingga 5 tahun.

Gagap bisa terjadi pada anak laki-laki atau perempuan.
Biasanya gejala gagap muncul pertama kali saat anak berusia 18 hingga 24 bulan.
Gagap muncul akibat perpaduan dari faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal merupakan faktor yang ada di dalam tubuh penderita.
Seperti kemampuan berbahasa, kemampuan kognitif, memory, dan lain sebagainya.
Jika seseorang sudah memiliki faktor internal, ia akan memiliki peluang untuk menderita kondisi gagap.
Faktor internal pun juga belum tentu bisa membuat seseorang gagap.
Baca juga: Siapa saja yang Bisa Melakukan Perawatan Filler? Simak Tanggapan dr. Caryn Miranda Saptari Berikut
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Kondisi gagap terjadi jika di dukung oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor keturunan atau herediter akan menjadi faktor internal.
Seseorang yang mengalami gagap pasti juga memiliki faktor eksternal yang mungkin tidak dibahas lebih lanjut.
Seperti lingkungan, pola pertemanan, dan ekspektasi orang tua.
Penjelasan Terapis Wicara, Hikmatun Sadiah dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 05 September 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.