TRIBUNHEALTH.COM - dr. Tan Shot Yen menyebutkan remaja hingga usia 18 tahun masih bisa bertambah tinggi.
Menurutnya anak dengan usia 16 tahun hingga 18 tahun masih bisa bertambah tinggi, sehingga tidak perlu khawatir.
Namun yang menjadi masalah adalah apakah makanan yang dikonsumsi oleh remaja tersebut seimbang atau tidak.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter filsuf ahli gizi komunitas, dr. Tan Shot Yen memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Dalam penjelasannya tersebut, dr. Tan Shot Yen memberikan saran untuk menerapkan pola makan teratur bagi para remaja.
Pola makan teratur tersebut bisa dimulai dari sarapan, makan siang, dan makan malam.
Menurutnya setiap remaja yang masih ingin bertumbuh tinggi, maka sebaiknya menerapkan isi piringku saat mengkonsumsi makanan sehari-hari.
Baca juga: dr Tan Sorot Kebiasaan Makan Remaja, Lebih Terbiasa Konsumsi Makanan dengan Rasa Buatan

Isi piringku terdiri dari karbohidrat, lauk pauk dari protein, sayur dan juga buah.
dr. Tan menegaskan bagi remaja jangan sampai melupakan protein, karena protein tersebut sangatlah penting untuk masa pertumbuhan remaja.
"Jadi kalau pingin gampang, konsumsilah protein sebesar telapak tangan. Protein sebesar telapak tangan sudah cukup untuk dikonsumsi sekali makan," terang dr. Tan.
"Setiap orang memiliki kebutuhan protein yang berbeda-beda, sehingga untuk memudahkan ukurlah dengan telapak tangan masing-masing."
"Bayangkan kalau kita sarapan cuma bubur ayam, lalu ayamnya di suwir padahal kita membutuhkan protein sebesar telapak tangan. Maka sebaiknya konsumsilah bubur ayam dengan ayam dada utuh atau dengan satu butir telur," lanjutnya.
dr. Tan Shot Yen menjelaskan jika untuk anak usia remaja tidak perlu takut dengan karbohidrat, karena anak remaja masih tumbuh dan berkembang.
Karbohidrat tidak hanya diperoleh dari nasi saja, namun juga bisa diperoleh dari kentang, ubi, singkong, jagung, dan tales.
Berbagai jenis karbohidrat tersebut disebut dengan keberagaman makanan.
"Jangan konsumsi produk ultraproses. Saya kadang seding dengan orangtua yang mengenalkan seribu satu macam mie, itu bukan keberagaman makanan ya," jelas dr. Tan.
"Coba kenalkan beras merah, ubi, singkong, kentang pada anak."
Baca juga: Mengapa Gizi Remaja Tidak Terpenuhi dengan Baik? Berikut Penjelasan dari Ahli Gizi

Lalu untuk konsumsi buah dan sayur bisa diukur dengan raupan.
"Jadi kalau misalnya konsumsi pepaya, tidak usah banyak-banyak cukup satu raup. Satu raup biasanya hanya satu mangkuk kecil," ungkap dr. Tan.
"Kalau untuk jeruk dan apel itungannya 1 buah ya."
dr. Tan melanjutkan, untuk satu raup lainnya adalah konsumsi sayur.
Sekali makan harus ada sayur, sehingga satu porsi makan harus ada sayur, buah, lauk, dan makanan pokok untuk dikonsumsi sehari-hari.
"Jangan lupa minum air putih yang banyak dan kerjakan pola hidup sehat."
"Dan yang paling penting adalah menjaga aktivitas fisik dan olahraga."
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter filsuf ahli gizi komunitas, dr. Tan Shot Yen dalam tayangan YouTube Tribun Health pada 21 Juli 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma)