TRIBUNHEALTH.COM - Selama masa pandemi, penggunaan masker sudah menjadi hal wajib untuk digunakan selama beraktivitas.
Masker sendiri merupakan salah satu perlindungan utama agar terhindar dari penularan covid-19.
Pandemi covid-19 yang masih melanda, menyadarkan tentang pentingnya mencuci tangan dan menggunakan masker.
Dalam aktivitas seharian, masker selalu menjadi kewajiban yang melekat sebagai kedisiplinan.
Saat ini masker menjadi hal penting dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya melalui peraturan pemerintah pusat dan daerah, WHO mengeluarkan rekomendasi terbaru bagi masyarakat untuk melawan virus corona.

Baca juga: Kondisi Apa yang Dapat Dikenali ketika Asam Lambung Naik? Begini Ulasan dr. Mustopa, Sp.PD
Melawan virus corona salah satunya dengan menggunakan masker.
Beberapa jenis masker yang disarankan dalam beraktivitas diantaranya adalah:
- Masker kain
Masker kain 3 lapis memiliki efektivitas 50-70%
Penggunaan masker kain merupakan salah satu anjuran dari kementrian kesehatan saat beraktivitas.
Masker kain ini bekerja untuk menghalau sebagian percikan air liur yang keluar saat berbicara dan menghela nafas ataupun batuk dan bersin.
- Masker bedah (surgical mask)
Efektivitas masker bedah diantara 80%-95%
Baca juga: Adakah Kondisi Seseorang Tidak Boleh Melakukan Bleaching Gigi? Simak Ulasan drg. Ummi Kalsum, MH.Kes
Masker bedah adalah jenis masker satu kali penggunaan dengan batasan waktu tertentu.
Masker bedah merupakan masker yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas.
Selain efektif, masker bedah juga disarankan untuk mencegah penularan virus corona, karena memiliki lapisan yang mampu menhalau percikan air liur.
- Masker N95
Sedangkan masker N95 memiliki efektivitas 95-100%
Masker N95 merupakan masker yang jarang itemui karena disebabkan harganya yang relatif mahal.
Walaupun harganya mahal, namun masker ini memiliki kelebihan dibanding masker lain pada umumnya.
Masker N95 adalah masker yang tidak hanya mampu menghalau percikan liur saja, namun juga dapat menahan partikel kecil diudara yang mungkin mengandung virus.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan dr. Jonathan Subekti Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. Selasa (9/3/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)