Breaking News:

Gigi Bungsu Tak Bisa Sembarangan Dicabut, Kenali 2 Risiko Komplikasi Berikut Ini

National Health Service (NHS) menyebut pencabutan gigi bungsu hanya dilakukan jika menimbulkan masalah kesehatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels.com
Ilustrasi proses pencabutan gigi bungsu 

TRIBUNHEALTH.COM - Terkadang seseorang perlu menjalani pencabutan gigi bungsu.

Biasanya, pencabutan dilakukan ketika gigi bungsu mengalami impaksi dan menimbulkan masalah yang tak bisa diatasi dengan metode lain.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter gigi terkait hal ini.

Mereka akan melakukan pemeriksaan dan memberikan saran yang tepat.

Namun, pencabutan gigi bungsu bukan tanpa risiko.

Dilansir TribunHealth.com dari laman resmi National Health Service (NHS) ada kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi.

Baca juga: drg. Nabila Amalia Bagikan Tips untuk Mengetahui Adanya Gigi Bungsu yang Tumbuh

Baca juga: Pengaruh Tumbuhnya Gigi Bungsu pada Penggunaan Kawat Gigi, Berikut Ulasan drg. Nabila Amalia

ilustrasi penanganan dokter gigi
ilustrasi penanganan dokter gigi (grid.id)

Soket kering

Soket kering (osteitis alveolar) adalah salah satu komplikasi paling umum dari pencabutan gigi bungsu.

Pada kondisi ini, bekuan darah gagal berkembang di soket gigi, atau jika bekuan darah menjadi copot atau hilang.

Ini bisa terjadi 3 sampai 5 hari setelah operasi.

2 dari 3 halaman

Soket yang kosong menyebabkan rasa sakit atau nyeri berdenyut di gusi atau rahang, yang bisa sangat hebat seperti sakit gigi.

Mungkin juga ada bau atau rasa yang tidak enak dari soket gigi yang kosong.
Jika melihat ke dalam soketnya, mungkin bisa terlihat tulang yang terbuka.

Baca juga: Asumsi bahwa Gigi Bungsu Tidak Berguna Adalah Tidak Tepat, Berikut Ulasan drg. R. Ngt. Anastasia

Baca juga: Cara dan Tips Menjaga Kesehatan Gigi Bungsu yang Disampaikan oleh drg. Anastasia

Seseorang lebih berisiko terkena soket kering jika:

  • Tidak mengikuti instruksi dokter gigi setelah ekstraksi
  • Merokok
  • Pernah mengalami kondisi tersebut sebelumnya
  • Berusia lebih dari 25 tahun
  • Ekstraksinya sulit atau rumit

Temui dokter gigi atau ahli bedah jika merasa memiliki soket kering.

Mereka dapat mengeluarkan kotoran dari soket atau menutupinya dengan pembalut obat, yang dapat dilepas dan diganti sesering mungkin sampai sembuh.

Cedera saraf

ilustrasi nyeri pada gigi bungsu
ilustrasi nyeri pada gigi bungsu (kompas.com)

Baca juga: drg. Nabila Amalia: Ketika Mengalami Keluhan Gigi Bungsu, sebaiknya Konsultasikan dengan Dokter Gigi

Meskipun jauh lebih jarang daripada soket kering, cedera pada bagian saraf yang disebut saraf trigeminal adalah kemungkinan komplikasi lain dari pencabutan gigi bungsu.

Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit, sensasi kesemutan dan mati rasa di lidah, bibir bawah, dagu, gigi dan gusi.

Kerusakan biasanya bersifat sementara, berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.

Namun, itu bisa permanen jika sarafnya telah rusak parah.

3 dari 3 halaman

Cedera saraf dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, membuat hal-hal seperti makan dan minum menjadi sulit.

Namun, cedera saraf hanya akan menyebabkan masalah sensasi – tidak akan menyebabkan kelemahan pada bibir atau lidah.

Dokter gigi atau ahli bedah akan mencoba meminimalkan kemungkinan kerusakan saraf saat mencabut gigi bungsu.

Mereka akan memberi tahu tentang risiko komplikasi sebelum menjalankan prosedur.

Baca berita lain tentang kesehatan gigi dan mulut di sini.

(tribunhealth.com/rosi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comGigi BungsuNational Health Service (NHS)Impaksi Gigi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved