TRIBUNHEALTH.COM - Tukak lambung merupakan luka terbuka yang terjadi pada lapisan lambung.
Selain lambung, luka bisa terjadi di usus dua belas jari.
Kondisi ini dikenal sebagai ulkus duodenum.
Meski letaknya bisa berbeda, keduanya kerap sama-sama disebut sebagai tukak lambung.
Gejala paling umum adalah rasa sakit seperti terbakar di area perut bagian tengah.
Namun, National Health Service (NHS) Inggris menyebut tukak lambung tak selalu menimbulkan sakit luar biasa.

Baca juga: dr. Muhammad Fiarry Fikaris: Sampai saat Ini Belum Ada Kematian Hanya Akibat Asam Lambung
Baca juga: Cara Menambah Berat Badan bagi Penderita Asam Lambung Menurut dr. Muhammad Fiarry Fikaris
Beberapa orang mungkin mengalami gejala lain, seperti gangguan pencernaan atau mulas.
Tukak lambung sendiri bisa terjadi akibat rusaknya lapisan yang melindungi dari asam lambung.
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab adalah sebagai berikut.
- Infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori)
- Minum obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau aspirin - terutama jika dikonsumsi dalam waktu lama atau dengan dosis tinggi
- Dulu stres atau makanan tertentu dapat menjadi penyebab, tetapi hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan hal ini.

Baca juga: Apakah Kopi Dapat Memicu Naiknya Asam Lambung? Begini Ulasan dr. Mustopa, Sp.PD
Baca juga: Bagaimana Cara Penderita Asam Lambung Mengatasi Mual saat Makan Dok? Padahal Sudah Minum Obat
Tidak diketahui berapa banyak orang yang menderita sakit maag, meskipun dianggap cukup umum.
Sakit maag dapat menyerang orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak, tetapi kebanyakan terjadi pada orang berusia 60 tahun atau lebih.
Pria lebih sering terkena daripada wanita.
Komplikasi tukak lambung relatif jarang terjadi, tetapi bisa sangat serius dan berpotensi mengancam nyawa.
Komplikasi yang umum terjadi antara lain:
- Perdarahan di lokasi ulkus
- Lapisan perut di lokasi ulkus terbuka (perforasi)
- Ulkus menghalangi pergerakan makanan melalui sistem pencernaan (obstruksi lambung)
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)