TRIBUNHEALTH.COM - Gastritis merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan lambung.
Gastritis menjadi kondisi umum yang bisa terjadi akibat banyak hal.
Penyakit ini tidak serius pada kebanyakan dan akan membaik jika diobati.
Namun, tanpa pengobatan yang tepat bukan tidak mungkin gastritis akan berlangsung berthan-tahun.
Diberitakan TribunHealth.com dari laman resmi NHS, gastritis bisa disebabkan satu dari beberapa masalah ini.
Baca juga: dr. Muhammad Fiarry Fikaris: Sampai saat Ini Belum Ada Kematian Hanya Akibat Asam Lambung
Baca juga: Cara Menambah Berat Badan bagi Penderita Asam Lambung Menurut dr. Muhammad Fiarry Fikaris

- Infeksi bakteri H. pylori
- Penggunaan kokain atau alkohol secara berlebihan
- Merokok
- Secara teratur mengonsumsi aspirin, ibuprofen, atau obat penghilang rasa sakit lainnya yang digolongkan sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
- Peristiwa yang membuat stres – seperti cedera parah atau penyakit kritis, atau operasi besar
- Reaksi autoimun (lebih jarang terjadi) – ketika sistem kekebalan secara keliru menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri (dalam hal ini, lapisan perut)
Orang yang mengalami gastritis akibat infeksi bakteri biasanya tidak memiliki gejala apa pun.
Baca juga: Apa Ciri-ciri yang Dapat Diketahui Ketika Asam Lambung Naik? Simak Penjelasan dr. Mustopa, Sp.PD
Baca juga: Tak Hanya Masalah Fisik, Dokter Tegaskan Stres Bisa Picu Naiknya Asam Lambung

Namun pada kasus lain, gastritis bisa menyebabkan:
- Gangguan pencernaan
- Sakit terbakar pada perut
- Merasa perut penuh setelah makan
Jika lapisan lambung telah aus (gastritis erosif) dan terkena asam lambung, gejalanya mungkin termasuk nyeri, pendarahan atau tukak lambung.
Gejala gastritis bisa datang tiba-tiba dan parah (gastritis akut) atau berlangsung lama (gastritis kronis).
Jika mengalami gastritis, pertimbangkan untuk:
- Makan dalam porsi kecil dan lebih sering
- Menghindari makanan yang dapat mengiritasi lambung, seperti makanan pedas, asam atau gorengan
- Menghindari atau mengurangi alkohol
- Berhenti merokok
- Mengelola stres