TRIBUNHEALTH.COM - Gusi bengkak tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman pada mulut, tetapi juga bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan penopang gigi.
Terjadinya pembengkakan gusi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup umum.
Pembengkakan yang terjadi pada gusi bisa diakibatkan oleh penumpukan karang gigi yang tidak segera ditangani dan menyebabkan radang gusi.
Bengkak pada gusi yang sering terjadi atau menahun adalah bengkak kronis.
Pembengkakan pada gusi dibagi menjadi dua, yakni bengkak akut dan bengkak kronis.
Bengkak akut merupakan pembengkakan yang baru saja terjadi dan menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan.

Baca juga: Benarkah Keluhan Mata Minus Akibat Seringnya Menatap Layar Smartphone dan Komputer?
Pada bengkak kronis ini, saat tubuh kita sudah menerima atau kondisi tubuh kita baik namun infeksi masih ada.
Saat tubuh kita dalam keadaan tidak sehat, biasanya pembengkakan akan kambuh lagi.
Jika tidak ada keluhan atau tidak merasakan sakit pada gigi, kemungkinan gigi tersebut sudah mati.
Gigi yang sudah mati adalah rumah dari infeksi ataupun bakteri.
Sehingga abses tersebut bisa terjadi secara berulang.
Hal ini perlu dilakukan kontrol ke dokter gigi, tidak bisa hanya ditangani dengan antibiotik saja.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Mata Akibat Seringnya Belajar Daring selama Pandemi
Antibiotik hanya sebagai peredam sesaat, kita harus tetap melakukan perawatan.
Perawatan tersebut bisa dengan perawatan saluran akar dengan tujuan untuk membersihkan saraf gigi.
Jika memang lubang pada gigi sudah terlalu besar, dan infeksi pada gigi menyebar harus dilakukan pengangkatan gigi.
Apabila abses pada gigi tidak segera ditangani, maka akan menyebar ke gigi yng lain mempengaruhi kesehatan area mulut.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan drg. Citra Paramita, seorang dokter gigi, Kamis (20/8/2020).
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)