TRIBUNHEALTH.COM - Secara umum kebanyakan orang mengganti sprei dan sarung bantal selama seminggu sekali.
Sebenarnya dokter menyarankan mengganti sarung bantal maksimal 3 hari sekali.
Bahkan mengganti sarung bantal setiap hari pun tidak menjadi masalah, apabila tidak bisa tidur terlentang.
Bagi orang yang tidak bisa tidur terlentang, bakteri yang ada pada sarung bantal menempel pada wajah semalaman.
Apabila sarung bantal tersebut digunakan kembali, maka bakteri akan transfer ke wajah kembali.
Saat terjadi breakout, yang bisa kita lakukan yaitu memilih produk-produk yang ditujukan untuk acne atau jerawat.

Baca juga: drg. Angela Putri Bunga Jelaskan Kondisi Lidah yang Melepuh Akibat dari Trauma
Tetapi kita benar-benar harus mengetahui apakah acne tersebut termasuk acne vulgaris atau acne lessi yang menyerupai acne.
Acne lessi adalah menyerupai acne yang disebabkan oleh hal-hal lain atau lessi menyerupai acne yang disebabkan karena jamur.
Acne yang disebabkan oleh hal lain dan acne lessi yang disebbakan oleh jamur tentulah berbeda.
Jika berjerawat pilihlah produk yang digunakan untuk kulit berjerawat.
Tidak semua produk over the counter berbahaya untuk kulit.
Produk over the counter justru aman karena sudah terdaftar dan terbukti.
Kita bisa memilih produk yang memiliki kandungan BHA (Beta hydroxy acid), Benzoid perioxide, Niacianamide, Salycylic acid.
Baca juga: 3 Jenis Migrain dan Tips NHS untuk Ringankan Gejala, Salah Satunya dengan Paracetamol
Produk-produk yang mengandung bahan seperti yang disebutkan diatas, banyak dijumpai dalam produk yang ada di pasaran.
Untuk penggunaan krim malam pada kulit berjerawat bisa deliver vitamin A.
Dalam produk pasaran, kandungan yang berfungsi sama dengan vitamin A adalah Retinol.
Karena retinol merupakan deliver vitamin A.
Tentunya produk over the counter akan berbeda konsentrasinya atau berbeda kekuatannya dengan yang ada di klinik atau ditangani langsung dokter Sp.KK.
Ini dikutip dari channel YouTube Tribun Health, dan disampaikan oleh dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin RS UNS Surakarta dan RSUD Moewardi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)