Breaking News:

Kanker Ovarium Sering Terjadi Pada Wanita Pasca Menopause, Begini Ulasan dr. Hervi Wiranti

Treatment kanker ovarium secara garis besar adalah melakukan operasi. Kemudian melakukan kemoterapi dan ada juga radioterapi.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
tribunnews.com
Ilustrasi kanker ovarium 

TRIBUNHEALTH.COM - Treatment kanker ovarium secara garis besar adalah melakukan operasi.

Kemudian melakukan kemoterapi dan ada juga radioterapi.

Namun tentu saja ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginokologi, dr. Hervi Wiranti dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT.

Seperti usia stadium pada saat menemukan tumor pertama kali.

Dan juga berapa besarnya tumor.

Baca juga: Begini Tahapan Treatment Mochi Lift, Dokter: Dapat Menghilangkan Garis Senyum

Usia sangat memengaruhi tindakan yang akan dilakukan oleh dokter.

Dokter akan mempertimbangkan apakah reproduksi atau organ reproduksi untuk keperluan memiliki anak masih sangat diperlukan.

Ilustrasi pemeriksaan kanker ovarium
Ilustrasi pemeriksaan kanker ovarium (tribunnews.com)

Berbeda operasi yang dilakukan saat usia muda yang masih aktif reproduksi.

Atau dengan pasien yang sudha tua pada usia lanjut terutama sudah menopause.

2 dari 3 halaman

Untuk pasien muda, dokter akan tetap mempertahankan fungsi dari reproduksinya.

Kanker ovarium sering terjadi pada wanita pasca menopause.

Hal ini berhubungan dengan hormon.

Jadi sebagaimana kita ketahui, pada saat menopause hormon akan turun.

Hormon estrogen dan progesteron.

Baca juga: Dokter Kecantikan Sebut Jika Treatment Mochi Lift Dapat Memperbaiki Kulit Rusak Agar Lebih Sehat

Sementara hormon progesteron memiliki efek protektif.

Dimana membuat risiko untuk terkena kanker ovarium lebih tinggi.

Selain itu hormon estrogen menurun dan hormon gonadotropin meningkat.

Meningkatnya hormon gonadotropin membuat risiko untuk terkena kanker ovarium lebih tinggi.

Jadi pengaruhnya karena menurunnya hormon estrogen dan progesteron, serta meningkatnya hormon gonadotropin.

3 dari 3 halaman

Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginokologi, dr. Hervi Wiranti dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 12 Juni 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comHervi WirantiKanker OvariumMenapouse
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved