TRIBUNHEALTH.COM - Anemia merupakan keadaan dimana sel darah merah lebih rendah dari jumlah yang normal.
Anemia terjadi ketika hemoglobin didalam sel darah merah tidak tercukupi protein yang kaya akan zat besi yang memberi warna merah pada darah.
Protein membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, tubuh yang tidak mendapatkan darah yang kaya oksigen akan mengalami anemia.
Akibat dari anemia akan merasa lemah.
Baca juga: Apa saja Jenis Kekerasan Seksual? Simak Tanggapan Psikolog Berikut Ini
Selain itu, gejala yang dirasakan adalah pusing dan sesak napas.
Beberapa orang percaya bahwa kurang mengonsumsi sayur bisa menyebabkan anemia.
Hal tersebut bisa iya dan bisa tidak, apabila mengonsumsi sayuir lebih banyak dari protein maka akan sama saja.
Karena hemoglobin dibuat dari protein.
Mengonsumsi makanan harus dengan gizi seimbang.
Baca juga: Penggunaan Lampu Saat Tidur dapat Mengganggu Irama Hormon, Dokter: Menambah Risiko Terjadinya Acne
Gizi seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, dan mineral.
Kebutuhan gizi untuk anak-anak dan orang dewasa sangat berbeda.
Orang dewasa muda dan orang lanjut usia, akan berbeda dalam kebutuhan kalorinya.
Anemia terdiri dari 3 tingkatan:
- Anemia ringan
Anemia ringan berarti sedikit dibawah kadar normal, misal Hb 10.
Baca juga: Dokter Binsar Sebut Tingkat Stress dapat Mempengaruhi Hormon Testosteron Pria
- Anemia sedang (Hb berada 8-10)
- Anemia berat (Hb 8 kebawah)
Saat mengalami anemia berat Hb dibawah 8, maka harus melakukan transfusi darah.
Anemia tidak terukur dengan makan dan konsumsi tablet tambah darah.
Hb pada penderita anemia berat tidak akan berubah jika tidak dilakukan transfusi darah.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung, bersama dengan dr. Boy. Kamis (14/6/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)