Breaking News:

Puber Kedua Pria, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan dari Medical Sexologist

Dokter Binsar Martin Sinaga menekankan jika puber kedua pada pria yang telah berumur sebenarnya tidak ada

Penulis: Melia Istighfaroh | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay.com
Ilustrasi seorang pria mengalami puber kedua 

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak yang mengasumsikan seorang pria sedang mengalami puber kedua ketika kembali berdandan necis disaat umurnya tak lagi muda.

Benarkah ada puber kedua pada pria? Fakta ataukah mitos?

Medical Sexologies dr Binsar Martin Sinaga FIAS menjelaskan sebenarnya tidak ada tahapan puber kedua pada pria.

Ketika usia 45 tahun ke atas pria mengalami penurunan hormon testosteron atau hormon seksual pria.

Baca juga: Benarkan Gigi Pria Lebih Rapuh dari Gigi Wanita?

"Istilah puber kedua itu sebenarnya tidak ada. Jadi istilah puber kedua itu adalah istilah ketika seorang pria itu mulai bereksperiman."

"Mungkin bereksperimen ketika ia mengalami penurunan kemampuan atau kebugaran seksual," ujar dr Binsar Martin Sinaga.

Ilustrasi puber kedua pada pria
Ilustrasi puber kedua pada pria (Pixabay.com)

Cara bereksperimennya adalah kembali berdandan seperti saat dulu kala masih muda supaya tetap terlihat kuat, bahkan ada yang bereksperimen dengan menggoda wanita lain.

"Kan bereksperimen dia akan memakai berbagai cara, dia berdandan, ada perubahan yang tidak biasa, bereksperimen dengam wanita lain, padahal kadar testosteron atau hormon seksualnya menurun," ungkap dr. Binsar.

Bagi pria yang mengalami penurunan kadar testosteron atau hormon seksual disarankan untuk berobat ke dokter untuk menyeimbangkan kembali kadar hormonnya.

Selain tanda-tanda penurunan hormon pada laki-laki, penurunan kemampuan seksual juga ditandai dengan mood yang cukup berantakan.

2 dari 2 halaman

Ada pula metobolisme tubuh yang mengalami gangguan seperti kadar gula darah yang meningkat.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Diabetes Berikut Ini sebelum Berpengaruh terhadap Kualitas Ereksi Pria

"Masalah syndrom testorsteron ini kita obati sesuali demga keluhan yang ada dan jangan coba berskperimen banyak kasus beli obat sembarangan," kata dr. Binsar. (TribunHealth.com/Melia)

Selanjutnya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved