Mom and Baby

Salmon untuk Bayi, Amankah? Ini Fakta dan Manfaat yang Perlu Diketahui Orangtua

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
Ilustrasi bayi yang sudah memasuki usia MPASI

TRIBUNHEALTH.COM - Bagi sebagian orang tua, memperkenalkan ikan ke dalam menu makanan pendamping ASI (MPASI) bayi bisa terasa menakutkan. 

Kekhawatiran terbesar biasanya potensi alergi, karena ikan termasuk salah satu alergen umum. 

Namun, beberapa jenis ikan, seperti salmon dan sarden, justru mengandung nutrisi penting, termasuk omega-3 yang mendukung perkembangan otak bayi.

Apakah Bayi Boleh Makan Salmon? 

Bayi boleh mengonsumsinya selama tidak memiliki alergi terhadap ikan, dan sudah mendapat persetujuan dari dokter anak.

Salmon merupakan sumber nutrisi kaya, seperti protein, zat besi, seng, vitamin D, dan asam lemak omega-3.

Kapan Waktu yang Tepat Memperkenalkannya?

ilustrasi ikan salmon, tergolong ikan berlemak (freepik/gratispik)

Baca juga: 7 Manfaat Alpukat untuk MPASI, Nutrisi Lengkap yang Membantu Menambag Berat Badan Bayi

Salmon sebaiknya diberikan kepada bayi saat usianya sekitar 7–8 bulan, bukan di awal masa MPASI. 

Manfaat Salmon untuk Bayi

Berikut beberapa manfaat salmon bagi tumbuh kembang si kecil:

1. Mendukung Perkembangan Otak

Kandungan omega-3 pada salmon berperan penting dalam pertumbuhan otak, sistem saraf, dan penglihatan bayi.

2. Membentuk Selera terhadap Makanan Laut

Mengenalkan ikan sejak dini bisa membantu bayi terbiasa dengan rasa makanan laut, sehingga lebih mudah menyukai makanan sehat saat tumbuh besar.

3. Meningkatkan Kualitas Tidur

Nutrisi dalam salmon, terutama omega-3, dipercaya dapat membantu memperbaiki pola tidur bayi.

Baca juga: 8 Keunggulan Labu Kuning untuk Tumbuh Kembang Anak, Cocok jadi Menu MPASI

4. Memperkuat Sistem Imun

Vitamin B12 dan D yang terkandung dalam salmon membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit.

5. Mendukung Pertumbuhan Otot dan Jaringan

Kandungan protein dalam salmon sangat bermanfaat untuk perkembangan otot dan perbaikan jaringan tubuh.

Halaman
12