Adiyuswa PWRI Pedurungan Ikuti Program Penguatan Kognitif Melalui Terapi Mengenang dan Menggambar

Editor: Ahmad Nur Rosikin
Wujudkan Successful Aging, Adiyuswa PWRI Kecamatan Pedurungan Ikuti Program Penguatan Kognitif Melalui Terapi Mengenang dan Menggambar

“Menstimulasi kognitif atau bahasa mudahnya merangsang kemampuan otak dalam berpikir dapat membuat seseorang tidak mudah lupa dan pada usia tua dapat mencegah demensia” ujarnya.

Upaya pencegahan demensia perlu dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup tiga aspek yang sama pentingnya untuk kognitif, yaitu aspek fisik, psikis, dan sosial. Hal ini penting untuk diperhatikan lansia mengingat banyaknya kasus demensia yang diperkirakan terus meningkat.

Sehingga menjadi penting untuk melakukan upaya dalam rangka mencegah atau setidaknya menunda demensia agar tidak terjadi secara cepat, karena penurunan daya ingat memang tidak bisa sepenuhnya dihindari, mengingat fungsi otak juga mengalami penuaan seiring bertambahnya usia.

“Demensia tidak sepenuhnya bisa dicegah, seiring bertambahnya usia fungsi otak akan melemah dan akan terjadi penurunan daya ingat, namun hal ini dapat ditunda dengan melakukan berbagai kegiatan yang menstimulasi kinerja otak seperti jurnaling harian, membaca koran atau berita cetak, mengaji atau menghafal ayat suci, berbagi cerita, dan olahraga” sambungnya.

Kognitif yang masih berfungsi secara optimal menjadi salah satu indikator adiyuswa yang mencapai successful aging atau menua dengan sukses. Menua dengan sukses ditandai dengan fungsi fisik dan psikis yang optimal serta aktif secara sosial.

Ketika ketiga fungsi berjalan optimal maka adiyuswa cenderung akan merasa lebih bahagia. 

Setelah diberikan materi secara singkat, para peserta juga diberikan stimulasi ingatan dengan menggunakan media gambar pada sesi mengenang.

Hal ini dilakukan agar lansia dapat mengenang masa lalu yang berkesan, yang dapat membantu memperkuat daya ingat sekaligus menumbuhkan perasaan hangat dan nyaman.

Para peserta sangat antusias dalam menceritakan momen pengalamannya di masa lalu yang terbayangkan ketika melihat gambar yang ditampilkan. 

Setelah sesi terapi mengenang, terdapat sesi menggambar kelompok, di sesi ini anggota digabungkan dalam beberapa kelompok kecil untuk diminta menggambar secara simultan dengan alat tulis yang sudah disediakan secara bergantian setiap kelompoknya.

Sesi ini bertujuan untuk melatih kerja sama antar peserta, sekaligus menstimulasi koordinasi motorik, imajinasi dan menjaga otak tetap aktif serta menguatkan relasi sosial, melalui aktivitas kreatif. 

Kegiatan ini ditutup dengan pemberian kesan dan pesan dari peserta sekaligus ketua PWRI Kecamatan Pedurungan, Sugiyanto, yang merasa mendapat manfaat dari informasi dan kegiatan yang telah dilakukan dalam pengabdian ini.

“Pengabdian ini bagi saya sangat bermanfaat terkait informasinya dalam mencegah demensia untuk kami bisa pahami dan terapkan untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia di masa tua” ujarnya.

*Rilis Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang