Mom and Baby

Anak Diasuh Mbah Saat Orang Tua Bekerja, Bonding dan Perbedaan Gaya Parenting Jadi Tantangan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ILUSTRASI Seorang ibu yang sedang 'mengisi tangki cinta' anak sepulang bekerja. Keterangan foto: seorang ibu yang menghabiskan waktu akhir pekan bersama anak di Taman Balekambang Surakarta, Minggu (29/6/2025).

Meski ada berbagai tantangan, bukan berarti kolaborasi pola asuh antara orang tua dan mbah mustahil dilakukan.

Ifan Setiawan berpandangan, yang terpenting adalah komunikasi yang baik antara orang tua dan sosok mbah yang mengasuh.

“Pentingnya komunikasi orang tua dengan mbahnya terkait dengan pola asuh, terkait juga dengan beberapa poin-poin yang perlu dipahami (bersama),” katanya ketika dihubungi TribunNetwork via telepon pada Jumat (4/7/2025).

Penjelasan senada juga disampaikan oleh Inten Lanjar Kamulyan.

“Jadi untuk perbedaan gaya parenting, sebenarnya bisa kita cegah jauh-jauh hari dengan menetapkan batasan,’ kata Inten.

Kemudian, batasan-batasan itu perlu dikomunikasikan dengan mbah yang mengasuh agar kedua belah pihak saling memahami.

Melia Istighfaroh juga menerapkan saran ini dalam pola asuhnya. 

Dia tetap menjalin komunikasi yang sehat dengan mertuanya mengenai pola asuh anak.

Meski tak selalu selaras dalam gaya asuh, dia meyakini mertuanya tetap melakukan yang terbaik untuk buah hatinya. Di sisi lain, Melia juga meyakini bahwa mertuanya pun mengerti bahwa apa yang ia lakukan juga demi menjadi seorang ibu yang baik untuk si kecil.

“Intinya saling maklum sih. Karena pasti setiap orang punya pegangan dan prinsip berbeda, apalagi tentang parenting dan ngurus anak. Tapi ya, kita gini aja lah, saling memahaminya aja,” pungkasnya. 

(TribunNetwork/Ahmad Nur Rosikin)