Bagaimana Cara Menyiapkan Payudara untuk Menyusui saat Hamil dan Setelah Melahirkan Bidan Risnanda?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi ibu menyusui

TRIBUNHEALTH.COM - Pentingnya merawat payudara selama masa kehamilan. 

Hal ini dilakukan sebagai upaya mempersiapkan payudara untuk menyusui. 

Payudara yang tidak dirawat dengan baik, maka bisa jadi penyebab ibu mengalami masalah saat menyusui nantinya. 

Masalah ini turut menyulitkan proses menyusui, bahkan menghambat proses pemberian ASI secara optimal. 

Beberapa masalah yang kerap dialami ibu menyusui seperti saluran ASI tersumbat kotoran, puting belum keluar sempurna, hingga ASI belum keluar. 

Dengan melakukan perawatan payudara selama kehamilan, tentunya ibu akan lebih siap menyusui. Sehingga proses menyusui berjalan lancar.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perawatan payudara selama kehamilan, kita bisa bertanya langsung dengan bidan berkompeten seperti Dominika Risnanda. 

ilustrasi ibu hamil (grid.id)

Baca juga: Bidan Risnanda, Bagaimana Cara Mengidentifikasi Masalah atau Komplikasi Payudara Selama Kehamilan?

Pertanyaan:

Bagaimana cara mempersiapkan payudara untuk menyusui, setelah melahirkan dan adakah langkah-langkah khusus yang harus dilakukan selama hamil Bidan Risnanda? 

Tamara, di Malang

Bidan Dominika Risnanda menjawab: 

Kalau selama hamil, yang bisa kita lakukan hanya membersihkan puting. 

Sedangkan keberhasilan menyusui setelah melahirkan, dari penelitian yang sudah saya baca dari 2023 dan 2024, banyak penelitian yang mengatakan bahwa keberhasilan menyusui tetap dipengaruhi utama oleh pikiran ibu dan kenyamanan ibunya. 

Ketika sudah melahirkan nanti, kita jangan sepaneng. Misalkan ditanya "ASI nya sudah keluar atau belum?" kan kadang jawabannya kita "tidak keluar." 

Baca juga: Adakah Perawatan Khusus Agar Tidak Muncul Stretch Mark pada Payudara Pasca Menyusui, Bidan Risnanda?

Mungkin mindsetnya bisa diganti jawabnya "belum keluar" misalnya. Bererti kan setelah ini akan keluar, atau jawabnya "akan keluar buk sebentar lagi". 

Karena benar-benar itu kalau ketika kita nyaman atau merasakan sakit sedikit pun, ASI itu bisa tidak keluar. Ibarat kita punya air mineral dalam galon dan dispensernya, walaupun di galon airnya penuh, tapi kalau misalkan dispensernya si hormon oksitosin ini macet, otomatis gak keluar. 

Nah, yang bisa bikin hormon oksitosin ini atau yang bikin dispenser lancar adalah kenyamanan ibu. 

Istilahnya kita harus semeleh ya. Agar ASI keluar lancar, kita harus merasa nyaman, jangan terlalu dipikir sekali. Supaya nanti ketika ASI sudah keluar, kalau kita semeleh, biasanya langsung banyak. 

Jangan khawatir, apalagi lagi zaman sosial media, jangan khawatir kalau liat story-story temannya sekali pumping bisa dapat 200 ml. Malah kalau misalkan kita insecure melihat story orang lain kok ASI nya banyak, dll, malah bisa menyebabkan ASI berkurang. 

Baca juga: Apa Penyebab Nyeri Payudara Selama Kehamilan, Bidan Risnanda?

Karena setiap bayi beda-beda. Ketika bayi baru lahir pun biasanya kita cuma bisa pumping cuma dapat 10 - 30 ml, itu sudha bagus. Minggu kedua baru naik, karena produksi ASI mengikuti pertumbuhan bayi.

Halaman
123