TRIBUNHEALTH.COM - PCOS merupakan salah satu kondisi yang bisa mempengaruhi kesuburan seorang wanita.
PCOS bisa menjadi hambatan bagi pasangan suami istri untuk segera mendapatkan momongan.
Namun apakah sebenarnya PCOS itu?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS St. Carolus Summarecon Serpong, dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG., M.Med ketika menjadi narasumber Healthy Talk.
Berikut ini jawabannya dalam kutipan langsung:
“Jadi PCOS atau polycystic ovary syndrome itu suatu kondisi dimana folikel-folikel sel telurnya itu tidak berkembang dengan baik.
Artinya, dalam siklus mens itu sel-sel folikel di dalam ovarium atau di dalam sel telur seorang wanita itu akan mengalami perubahan.
Jadi, ada pada saat siklus mensnya itu berjalan menjelang masa subur, itu ada satu folikel yang akan membesar, dimana folikel itu kita sebut namanya folikel dominan.
Nah, folikel dominan itu pada saat masa subur itu diameternya bisa 1,8 sampai 2,5 cm.
Nah, itu saat ovulasi atau pada saat masa subur itu, dia folikelnya akan pecah.
Nah, ketika sperma masuk, sisperma itu masuk ke folikel dominan itu, terjadilah pembuahan.
Pada polycystic ovary atau pada PCO itu, folikel dominan itu tidak terbentuk, jadi kecil-kecil terus.
Nah, kalau kayak adonan donat ya jadi bantat, enggak melar.
Jadi, kalau nggak melar, berarti kan sperma masuk juga nggak akan bisa menemukan sel telur atau folikel yang matang atau folikel dominan yang membesar itu, enggak ada.
Jadi, pasti agak sulit untuk melakukan pembuahan.
Baca juga: 6 Cara Menghindari Stres Saat Merawat Bayi Baru Lahir
Nah, jadi polycystic ovary itu biasanya terjadi gangguan hormonal.
Tanda-tanda yang paling gampangnya yang dikenalin ituu, mensnya enggak teratur.
Misalnya setiap dua bulan, tiga bulan, 6 bulan enggak mens.
Atau mens-nya berantakan sekali, bisa sebulan bisa dua dua kali dan lama.
Jadi, terjadi gangguan siklus menstruasi.
Baca tanpa iklan