Kelainan Silinder pada Anak Apakah Bisa Diantisipasi Dok?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seorang anak yang menggunakan kacamata

TRIBUNHEALTH.COM - Mata adalah indera penglihatan yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

Gangguan pada mata bisa mempengaruhi penglihatan dan aktivitas kita.

Masalah mata tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga bisa terjadi pada anak-anak.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata sangatlah penting untuk memastikan kualitas hidup yang baik.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelainan mata pada anak, kita bisa bertanya langsung dengan dokter spesialis mata berkompeten seperti dr. Naziya Sp.M. 

ilustrasi anak yang mengalami masalah kesehatan mata (freepik)

Baca juga: Dok, Apakah Semua Anak yang Mulai Tumbuh Gigi Mengalami Demam?

Pertanyaan: 

Kelainan mata silinder pada anak ini tidak bisa diantisipasi ya dok? 

Heru, di Makassar

dr. Naziya Sp.M menjawab: 

Kelainan yang sifatnya genetik tidak bisa diantisipasi karena memang sudah cetakannya. 

Yang bisa dilakukan, kita memastikan anak tidak telat memakai kacamata, itu paling penting.

Hal yang harus digaris bawahi adalah harus segera pakai kacamata.  

Karena pasien atau masyarakat, sampai saat ini ada yang mengatakan "masa masih kecil udah pakai kacamata sih?". Nah, itu yang harus kita luruskan. 

Baca juga: Dokter, Bagaimana Mengatasi Muntaber Anak Fase Ringan?

Justru kalau dia tidak diberikan kacamata atau alat bantu dengan segera, nanti akan terjadi mata malas atau lazy eye atau ambliopia. 

Kalau sudah terjadi ambliopia atau mata malas, nanti pakai kacamata pun tidak bisa maksimal. 

Kalau ada kelainan refraksi pada anak, segera pakai kacamata. 

Profil dr. Naziya, Sp. M 

Profil dr. Naziya, Sp.M (Humas RS PKU Muhammadiyah Surakarta)

Berikut ini profil dari dr. Naziya, Sp.M, seorang dokter spesialis mata.

Dirinya kini tengah berpraktek di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Sebelum menjalani profesinya, ia menyelesaikan pendidilkan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Halaman
12