TRIBUNHEALTH.COM - Muntaber banyak terjadi di lingkungan sekitar.
Meski orang dewasa sama-sama berisiko, tapi muntaber kerap dialami anak-anak.
Muntaber merupakan suatu kondisi peradangan saluran cerna, terutama yakni lambung dan usus.
Penyebab utama dari muntaber ialah infeksi bakteri, virus maupun parasit yang sudha masuk ke dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Gejala umum muntaber seperti sakit perut, mual, muntah, diare, terkadang juga demam.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai muntaber pada anak, kita bisa bertanya langsung dengan dokter spesialis anak dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A (K).
Baca juga: Gejala Muntaber pada Anak, Apa Saja dr. Olga?
Pertanyaan:
Dok, biasanya muntaber itu muntah dan berak, juga sering diare.
Untuk membedakan muntaber dan diare itu bagaimana dokter?
Anjani, di Yogyakarta
dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A (K) menjawab:
Muntaber dan diare ini sebenarnya hampir sama.
Padahal sebenarnya di dalam muntah berak itu ada diare, tapi belum tentu di dalam diare ada muntahnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, biasanya kalau disebabkan oleh diare, bisa tidak hanya disebabkan oleh proses infeksi.
Baca juga: dr. Olga, Anak-anak yang Imunitasnya Rendah Lebih Mudah Terkena Muntaber Ya?
Bisa juga karena intoleransi atau ketidakmampuan tubuh dalam mentoleransi suatu makanan.
Atau jangan-jangan ada penyakit radang usus pada diare tersebut atau karena obat-obatan, bahkan stres bisa mengakitbatkan hal tersebut.
Sedangkan pada muntah berak, biasanya berasal dari infeksi virus atau bakteri.
Itu perbedaannya ya, kesamaan kedua-duanya hampir bisa membuat dehidrasi. Jadi tatalaksananya cairan ADEKUAT yang harus diperhatikan.
Pada muntaber saya sebut ada demam. Kadang pada diare, bisa jadi tidak ada demam seperti tidak toleran terhadap susu sapi. Jadi diare terus tapi bisa tidak disertai dengan demam.
Dengan kata lain, walaupun hampir mirip, ada perbedaan dari muntaber dan diare.
Baca juga: Faktor-faktor Penyebab Muntaber pada Anak, Apa Saja Dokter Olga?