TRIBUNHEALTH.COM - Stres merupakan sebuah kondisi yang dirasakan saat anak menghadapi tantangan.
Kondisi yang mengganggu kesehatan mental ini tidak hanya dialami oleh orang tua, namun juga bisa dialami oleh anak-anak.
Anak-anak yang mengalami stres, cenderung memiliki tanda-tanda sebagai berikut.
Anak mudah tersinggung, mudah marah-marah, kesulitan tidur, sering mengompol, sering mengeluh sakit kepala, dan mengisolasi diri dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Berbicara mengenai stres pada anak, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Psikolog.
Baca juga: Apa Saja Faktor Penyebab Stres pada Anak? Psikolog Indra Menjelaskan
Pertanyaan:
Apakah lingkungan rumah atau sekolah bisa menjadi penyebab anak stres, Bu?
Seno, Semarang.
Psikolog Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi menjawab:
Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah sangat bisa membuat anak stres.
Lingkungan rumah yang sering membuat anak stres misalnya, ada aturan yang dibuat kedua orang tua, namun keduanya belum sepakat, yang akhirnya menimbulkan kemarahan dan bertengkar di depan anak.
Sedangkan di lingkungan sekolah, penyebab anak stres kebanyakan adalah bullying.
Bullying menjadi salah satu faktor yang membuat anak stres.
Baca juga: Apakah Anak yang Suka Marah-marah Bisa Dikategorikan Sedang Stres? Psikolog Indra Menjawab
Karena anak tidak tahu cara untuk menghadapi bullying itu seperti apa.
Banyak anak yang berpikir bahwa dirinya harus bersikap baik, sehingga dia tidak bisa membalas bullying yang dialami, yang akhirnya menyebabkan dirinya menjadi stres.
Selain itu, ada juga anak yang biasanya main fisik, itu juga salah satu penyebab stres.
Orang tua bertugas harus memberi tahu anak, misalnya jika ada teman yang melakukan bullying atau kekerasan fisik terhadapnya, anak harus melakukan suatu hal.
Misalnya orang tua bisa memberi tahu anak seperti ini, "Bilang ke temanmu kalau perbuatan bullying (mengejek, mengolok) itu tidak baik."
Ajarkan anak untuk mengutarakan pendapatnya dan jangan ajari anak untuk membalas perbuatan bullying tersebut.
Orang tua juga bisa mengajari anak untuk melaporkan ke guru ketika anak mengalami bullying, sehingga tindakan ini bisa dicegah dari pihak sekolah.
Baca tanpa iklan