Mengatasi Benjolan setelah Suntik: Apakah Kompres Dingin atau Hangat yang Lebih Baik?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi suntik DNA salmon

TRIBUNHEALTH.COM - Kulit sehat dan bercahaya bukan hanya soal perawatan luar, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. 

Jika kulit terasa kering dan kehilangan elastisitasnya, itu bisa menjadi tanda bahwa kulit membutuhkan perawatan khusus.  

Salah satu solusi yang semakin populer adalah treatment DNA salmon. 

Perawatan ini meregenerasi sel kulit mati, membantu kulit menjadi lebih kencang, segar, dan tampak lebih muda.  

Tak heran banyak orang ingin mencobanya.

Dengan metode penyuntikan, treatment ini dapat memberikan hasil optimal agar kulit lebih sehat dan bercahaya.

Seringkali adanya benjolan setelah penyuntikan dikompres dengan air dingin maupun air hangat untuk meringankan gejalanya. 

ilustrasi treatment suntik DNA salmon (freepik/gpointstudio)

Baca juga: Dok, Apa Saja yang Harus Dilakukan Wanita Sebelum Menopause?

Lantas apakah hal ini sebenarnya diperbolehkan?

Dokter kecantikan, dr. Irmadani Intan Pratiwi menyampaikan pendapatnya melalui tayangan YouTube TribunHealth mengenai bolehkah mengompres benjolan setelah penyuntikan dengan air dingin maupun air hangat. 

Adanya benjolan bekas suntikan memang membuat beberapa orang merasa tidak nyaman. 

Sebagai upaya mengatsi benjolan tersebut, biasanya dilakukan pengompresan. 

Namun, yang kerap ditanyakan apakah boleh dikompres dengan air dingin maupun air hangat. 

dr. Irmadani Intan menyampaikan, luka beksa suntikan atau luka terbuka yang terasa bengkak maupun nyeri boleh dikompres. 

Asalkan pengompresan tersebut dilapisi dengan kain bersih. 

Baca juga: Dok, Apakah Kehamilan di Luar Kandungan Bisa Disebabkan Oleh Riwayat Penyakit Tertentu?

Misalnya saja dikompres dengan es batu. Maka, es batu sebaiknya dilapisi dengan kain yang bersih. 

"Jadi kalau bekas luka karena suntikan atau luka apapun, itu yang terbuka ya. Kalau terasa bengkak, terasa nyeri apakah boleh dikompres? Boleh, asal dilapisi dengan kain yang bersih," kata dr. Irmadani Intan. 

"Contoh, misalkan mau dikompres dengan es batu. Es batunya dipalisi dulu dengan kain yang bersih." 

Lanjut, kata dr. Irma pengompresan yang lebih streil bisa menggunakan kassa steril. 

Kassa steril tersebut direndam ke larutan steril. 

"Atau kalau mau lebih steril lagi, bisa menggunakan kassa steril. Kassa steril yang direndam ke larutan steril," sambungnya. 

Halaman
12