TRIBUNHEALTH.COM - Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit infeksi yang paling banyak menyebabkan kematian.
WHO memperkirakan kematian akibat TBC lebih banyak daripada kematian akibat malaria atau AIDS.
TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang organ paru-paru.
Baca juga: Dokter, Komplikasi Apa Saja yang Bisa Terjadi pada Anak yang Alami TBC?
Jika TBC pada anak ini tidak segera dilakukan pengobatan, maka bisa menyebabkan kerusakan paru-paru berat, bahkan bisa menyebar ke selaput otak dan memicu meningitis.
Membahas mengenai TBC pada anak, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi.
Pertanyaan:
Dokter, ketika anak terkena TBC biasanya disarankan untuk minum obat sampai 6 bulan.
Lantas, apakah boleh hanya mengonsumsi obat TBC selama waktu 2 bulan saja?
Fika, Yogyakarta.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, Dr. dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked(Ped), Sp.A(K) Menjawab:
TBC adalah penyakit infeksi, sehingga kita harus mengeliminasi kuman atau penyebab penyakit tersebut.
Jadi Mycobacterium tuberculosisnya harus dimusnahkan dari tubuh kita.
Caranya adalah dengan memberikan obat antituberkulosis secara teratur.
Baca juga: Dokter, TBC pada Anak Apakah Menular dan Bagaimana Penularannya?
Pengobatan TBC ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu minimal 6 bulan.
Terkadang, setelah 2 bulan penggunaan obat antituberkulosis ini sudah terjadi perbaikan.
Anak sudah mau makan, akan sudah mulai aktif, dan berat badan mulai meningkat.
Karena sudah ada tanda-tanda perbaikan dari kondisi klinisnya, orang tua kadang-kadang menghentikan penggunaan obat tersebut.
Ini yang tidak boleh, jadi harus diberikan obat antituberkulosis sampai dokternya menyatakan anak tersebut memang sudah sembuh.
Dan biasanya ini minimal terjadi selama 6 bulan.
Misalnya baru 2 bulan sudah dihentikan penggunaan obatnya, ditakutkan kuman Mycobacterium tuberculosisnya itu jadi resisten atau jadi kebal.