TRIBUNHEALTH.COM - Dalam hubungan seksual berbagai masalah dapat dialami oleh pasangan baik dari pria atau wanita.
Beberapa wanita mungkin mengalami ketidaknyamanan atau rasa nyeri saat pertama kali melakukan hubungan seksual.
Salah satu problem seksual terberat yang dialami oleh wanita yaitu vaginismus.
Problem vaginismus bukan hanya bedampak pada wanita secara individu, tetapi juga bisa memengaruhi hubungan dengan pasangan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai vaginismus, kita bisa bertanya langsung dengan medical sexolog berkompeten seperti dr. Binsar Martin Sinaga FIAS.
Baca juga: Dokter, Apakah Vaginismus pada Wanita juga Merupakan Masalah Fisiologis? Begini Kata dr. Binsar
Pertanyaan :
"Dokter, apa itu vaginismus ?"
Angelina, Banten
dr. Binsar Martin Sinaga FIAS, menjawab :
"Vaginismus merupakan suatu kondisi dimana otot-otot disekitar vagina mengalami kejang atau kekakuan yang tidak dapat terkontrol."
"Akibat dari vaginismus membuat penis tidak dapat masuk ke dalam vagina."
dr. Binsar Martin Sinaga FIAS menjelaskan bahwa jika wanita itu sehat, maka vagina dapat berkontraksi dengan baik.
Baca juga: Vaginismus dan Rasa Geli saat Hubungan Seksual Apakah Sama? Ini Kata dr. Binsar
Salah satu penyebab utama vaginismus adalah faktor psikologis.
Ketika seorang wanita mengalami rasa sakit saat pertama kali berhubungan seksual, hal ini dapat menimbulkan ketakutan dan persepsi bahwa hubungan seksual selalu menyakitkan.
Akibatnya, tubuh secara refleks menegang dan menolak penetrasi, yang kemudian memperburuk kondisi vaginismus.
Vaginismus terjadi hanya diluar vagina, sehingga tidak akan mempengaruhi organ vagina pada bagian dalam.
Profil dr. Binsar Martin Sinaga FIAS
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan Medical Sexologist di Klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1990 hingga tahun 1997.
Pada tahun 2006, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.